oleh

Lahan Pertanian Banten Waspada Puso, Ratusan Ribu Ton Gabah Terancam Tak Bisa Dipanen

image_pdfimage_print

Kabar6-22.859 hektar lahan pertanian di Provinsi Banten terancam gagal panen, akibat kemarau panjang yang melanda sejumlah daerah di Provinsi Banten.

Kepala Balai Benih Induk Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBITPH) Provinsi Banten, Luki Saptiaji mengatakan, dari luas lahan 22.859 hektar tadi, kata dia, dapat menimbulkan 114.295 ton padi terancam gagal panen, akibat kemarau panjang yang melanda seperti yang terjadi saat ini.

“Yang status waspada luasnya mencapai 22.859. Kalu setiap hektarnya menghasilkan lima ton padi saja. Maka, seratus ribu ton lebih Provinsi Banten terancam kehilangan hasil pertaniannya,” kata Luki, kepada Kabar6.com, Kamis (22/8/2019).

Menurutnya, dari luas lahan pertanian yang ada sekarang, Kabupaten Pandeglang merupakan daerah terbanyak dengan luas lahan pernaian yang dimilikinya, disusul Kabupaten lebak, Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Serang, terakhir adalah Kota Serang.

Sebelumnya, kata Luki, 22.765 ton padi juga mengalami puso, jumlah tersebut akibat 4553 hektar lahan padi mengalami kekeringan akibat kemarau panjang yang terjadi

“Yang sudah puso, luas lahan 4553 hektar. Jika dikalikan lima ton untuk setiap hektarnya. Maka, jumlahnya mencapai 20 ribu lebih,” kata Luki.

Sisi lain yang harus dihadapi oleh lahannpertanian saat ini, tambah Luki, kondisi ketersedian air sungai yang biasa digunakan para petani untuk mengairi sawah warga juga kondisinya terus berkurang.

Hal itu membuat para petani di Banten bersama pihak terkait harus berfikir keras dalam mencarikan jalan keluarnya agar puso tadi tidak semakin meluas.**Baca juga: Caleg PPP Tahun 2014 Desak Pemkab Tangerang Batalkan Pelantikan Caleg PPP Besok.

“Ketersediaan air sungai juga semakin surut, meski dibantu dengan pompa air juga bingung mencari sumber airnya. Paling pakai sumur bor, itupun tidak sebanding dengan luas lahan pertajian yang ada,” bebernya.(Den)

Print Friendly, PDF & Email