Kabar6-Keterbatasan lahan pertanian di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), kiranya tidak langsung membuat petani budidaya anggrek kehilangan akal. Mereka memanfaatkan ruang terbuka sebagai sarana pengembangan anggrek.
“Pemerintah daerah juga harusnya membuat kebijakan agar atap gedung dijadikan lahan untuk pertanian anggrek,” ungkap Tenaga Ahli Cluster Argo Industri Kementerian Perindustrian Yudha Heriawan kepada wartawan di Serpong, Jum’at (25/10/2013).
Terutama, terang Yudha, yakni jenis tanaman anggrek varietas denrobium yang tahan panas matahari. Apalagi di wilayah Kota Tangsel sudah banyak gedung-gedung tinggi yang bisa dimanfaatkan.
Menurutnya, pembudidayaan anggrek di Kota Tangsel bukan hal asing. Pasalnya, mayoritas tanaman anggrek yang ada di pasaran, berasal dari Kota Tangsel. Apalagi pasar anggrek masih cukup besar, menyusul tingginya kebutuhan anggrek untuk pendukung berbagai kegiatan dan hiasan rumah.
“Pasarnya sangat bagus. Apalagi masyarakat Tangsel sudah tidak asing lagi untuk menanam anggrek meskipun di pekarangan rumah,” ujarnya. Baca juga: Meski Jadi Ikon Tangsel, Komoditas Anggrek Terancam Ditinggalkan.
Terkait usulan budidaya anggrek di atas gedung, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangsel Muhammad menyambut usulan tersebut.
Menurutnya, usulan dari Kementerian Perindustrian tersebut bakal segera ditindaklanjuti. “Kita akan tindak lanjuti usulan itu. INi merupakan solusi atas keterbatasan lahan,” tandasnya. Baca juga: Wow, 2014 Kota Tangsel Bangun Taman Budaya.
Hingga saat ini, diakuinya sudah ada 40 kelompok tani yang tersebar di kota dengan moto Cerdas, Modern dan Religius ini. Ke depan, kelompok tani ini akan diberikan pembinaan dan pelatihan budidaya anggrek. Baca juga: Ini Empat Pilihan Untuk Komoditas Industri Unggulan.
“Pasar anggrek memang sangat bagus. Apalagi anggrek ini juga sudah menjadi ikon Kota Tangsel. Kami akan menggandeng dinas terkait untuk mengembangkan potensi Kota Tangsel yang satu ini,” ujarnya.(yud)
