oleh

Kurikulum Pendidikan Gak Nyambung Disebut Jadi Pemicu Pengangguran Banten

image_pdfimage_print

Kabar6-Tingginya angka pengangguran di Provinsi Banten dibandingkan rata-rata nasional, membuat Provinsi Banten menduduki peringkat teratas pengangguran terbukanya (TPT) berdasarkan survey Badan Pusat Stistik (BPS) Provinsi Banten beberapa hari kemarin.

Salah satu penyebab yang melatar belakanginya adalah, salah satunya karena belum link and matchnya lulusan SMA/SMK di Provinsi Banten dengan lapangan pekerjaan yang tersedia dilapangan agar bisa terserap.

Kepala Bagian (Kabid) Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Banten, Indra Gumelar mengatakan, penyebab utama belum link and matchnya antara lulusan dengan kebutuhan lapangan pekerjaan dilapangan, kata dia, disebabkan oleh kurikulum pendidikan sekolah yang sampai saat ini dinilai masih belum nyambung dengannkebutuhan pasar.

“Masih belum link and match. Kurikulum di Sekoah masih belum sesuai dengan kebutuhan perusahaan,” kata Indra, kamis (28/11/2019).

Termasuk ketersediaan Balai Latihan Kerja (BLK) yang ada, kata Indra, Provinsi Banten hanya memiliki dua BLK saja, satu milik Pemprov Banten yang berada di Kota Tangerang, sedangkan satunya lagi milik Pusat yang saat ini berada di Kota Serang.

**Baca juga: Kominfo Banten Ajak Pemuda dan Media Diskusi Pengangguran.

Meski begitu, jumlah BLK yang ada di Provinsi Banten tersebut, belum sebanding dengan lulusan SMA/SMK di Provinsi Banten, dalam mencetak lulusannya agar bisa terserap dunia kerja.

Saat disinggung kapan perbaikan kurikulum pendidikan di Provinsi Banten agar bisa match dengan kebutuhan pasar, termasuk keberadaan BLK Banten agar bisa ditambah, Indra hanya bisa berharap.

“Mudah-mudahan bisa secepatnya,” tandasnya.(Den)

Print Friendly, PDF & Email