oleh

Kurangi Baca Berita Tentang COVID-19 Disebut Bantu Redakan Stres dan Panik

image_pdfimage_print

Kabar6-Banyak orang yang stres sekaligus panik menghadapi pandemi COVID-19. Kecemasan yang ditambah dengan ‘ingatan buruk’ tentang COVID-19, salah satunya dapat membuat seseorang mengalami psikosomatik.

Diketahui, psikosomatik merupakan suatu kondisi atau gangguan ketika pikiran mempengaruhi tubuh, hingga memicu munculnya keluhan fisik.

Risiko seseorang mengalami psikosomatik, melansir CNN Indonesia, salah satunya adalah karena mereka telah disuguhi berita-berita mengenai pandemi COVID-19 lewat media, baik di TV maupun online. Ketika seseorang mendapat info yang bermakna dan terus menerus, maka akan disimpan di amigdala, pusat memori, yang juga merupakan pusat kecemasan.

Saat kelebihan beban, maka ia akan merespons dengan kecemasan seolah merasa ketakutan luar biasa akibat kondisi tersebut. Dan ini merupakan suatu tekanan untuk diri kita, otak, stres negatif, bisa jadi gejala psikosomatik.

Gejala yang dialami seseorang ketika mengalami psikosomatik di tengah pandemi ini juga mirip dengan gejala pasien COVID-19, seperti batuk, flu, demam, dan sesak napas. Meskipun mirip, gejala keduanya sebenarnya berbeda.

Nah, untuk membatasi waktu mengakses informasi mengenai COVID-19, disarankan agar Anda melakukan aktivitas lain seperti bekerja di rumah, bersih-bersih, berolahraga, dan lain sebagainya. Jadi jangan melulu fokus mendengarkan berita yang berkaitan dengan COVID-19. ** Baca juga: Kendalikan Berat Badan Selama Bekerja dari Rumah

Tetap waspada, tapi juga jangan terlalu panik.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email