Kabar6-Masyumi Reborn alias bangkit kembali Partai Masyumi dengan deklarasi di Aula Masjid Furqon, Jakarta Pusat, Sabtu (7/11/2020).
Partai yang sempat besar di awal kemerdekaan Indonesia, diharapkan bisa memberi warna baru dalam kancah politik nasional. Terbukti muncul beragam tanggapan dari partai politik yang ada saat ini.
Ketua DPP PAN Yandri Susanto mengatakan, Partai Masyumi pada pertengahan Agustus 1960 dibubarkan Presiden Soekarno. Parpol itu bangkit kembali usai dideklarasikan Ketua Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Partai Islam Ideologis (BPU-PPII) Cholil Ridwan.
“Ya, enggak apa-apa. Bagus aja. Sejatinya begitu biar mewarnai politik nasional,” kata Yandri saat kunjungan kerja tempat daerah pemilihannya sebagai anggota DPR RI di Kota Serang, Banten, Rabu (11/11/2020).
Masyumi Reborn bukanlah hal baru, namanya pernah juga digunakan pada Pemilu 1999 silam. Yandri berharap umat tidak terbelah pada parpol yang berbasis ideologi agama.
“Tapi yang paling penting aspirasi umat ini tidak saling melemahkan. Justru kemunculan beberapa partai Islam harus menjadi energi berbarengan, bukan energi masing-masing,” harapnya.
**Baca juga:Kunker ke Serang, Zulkifli PAN Siap Mediasi Berdamai Cebong Kampret.
Lahirnya Partai Masyumi Reborn, lanjut dia, bisa menyatukan umat Islam dan bersinergi dengan parpol lainnya, baik kalangan nasionalis maupun berbasis agama Islam. “Karena umat perlu keguyuban politisi ditingkat nasional, jadi tidak saling mencela satu partai lainnya, terutama partai berbasis Islam,” jelasnya.
Cholil Ridwan yang memimpin deklarasi Masyumi malang melintang di Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII). Mereka juga sudah memiliki calon Majelis Syuro. Antara lain mantan penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdullah Hehamahua, mantan Menteri Kehutanan MS Kaban, Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain, Budayawan Ridwan Saidi, hingga Kiai Abdul Rosyid Syafei.(dhi)
