oleh

Kuku Jari Tangan Bisa Beritahukan Anda Sedang Stres

image_pdfimage_print

Kabar6-Stres bisa disebabkan oleh banyak hal, antara lain karena pekerjaan, persoalan rumah tangga, cinta yang kandas, dan lain sebagainya. Stres yang berkepanjangan membuat Anda sulit tidur, mengalihkan dengan makan lebih banyak, juga menjadi orang yang mudah tersinggung.

Namun, untuk mengenali gejala stres memang bukan perkara mudah. Nah tahukah Anda, selain adanya perubahan gaya hidup, gejala stres juga bisa dilihat dari kuku jari?

Para peneliti berhasil menemukan kaitan antara kondisi psikologis seseorang dengan kuku jarinya. Melansir hellosehat, apabila ingin mengetahui seperti apa ‘penampilan’ kuku jari Anda ketika dilanda stres berat, perhatikan kuku-kuku jari tangan. Apakah permukaan kuku tampak mulus dan sehat? Jika kuku terlihat sehat, maka kemungkinan besar Anda sedang berada dalam kondisi psikologis yang stabil.

Sebaliknya, apabila pada permukaan kuku Anda tampak garis-garis vertikal (tegak lurus ke bawah) berwarna putih, Anda perlu waspada. Munculnya garis vertikal berwarna putih pada permukaan kuku bisa menandakan stres. Selain itu, kuku yang rapuh dan mudah patah juga bisa disebabkan oleh stres yang terselubung.

Kuku mungkin jadi bagian tubuh terakhir yang Anda perhatikan ketika sedang dilanda stres. Memang banyak orang menganggap remeh masalah pada kuku. Padahal, kuku bisa menggambarkan kondisi kesehatan tubuh dan pikiran Anda saat ini.

Saat Anda stres, tubuh akan bereaksi secara alamiah untuk melindungi diri dari ancaman. Menurut sebuah riset dalam Journal of the American Medical Association, salah satu caranya adalah dengan mengurangi kadar air di permukaan kulit, yaitu di bawah kuku.

Ini terjadi supaya dalam situasi darurat, tubuh tetap punya cadangan air yang cukup. Akibatnya, kuku Anda pun akan jadi sangat kering dan mudah mengelupas. Kuku yang terlalu kering juga akan membuat permukaan kuku kasar dan muncul garis-garis vertikal berwarna putih.

Selain karena reaksi kimia di dalam tubuh, beberapa orang juga memiliki respon yang unik terhadap stres. Ketika sedang gugup atau tertekan, tanpa sadar Anda mungkin menggigiti kuku atau menggosok-gosokkan kuku ke ruas jari atau permukaan lainnya. Hal ini membuat kuku jadi rusak dan rapuh. Kulit di sekitar kuku Anda juga mungkin ikut mengelupas karena kebiasaan tersebut.

Munculnya garis-garis vertikal pada kuku atau kuku rapuh memang sebenarnya tidak membahayakan kesehatan. Namun, kalau Anda tidak berhati-hati, kuku bisa patah dan menyebabkan luka. Jadi, apabila merasakan berbagai gejala stres, sebaiknya segera potong kuku Anda. Jangan dibiarkan tumbuh terlalu panjang karena jadi lebih rentan cedera.

Selain itu, usahakan untuk menambah asupan zat besi, vitamin B12, vitamin C, dan kalsium yang bisa membuat kuku jadi lebih kuat. Pastikan juga Anda cukup minum air putih agar kuku tidak kekurangan cairan.

Cara terbaik untuk mencegah kerusakan pada kuku adalah dengan mengatasi akar masalahnya, yaitu stres. Cobalah untuk mengenali penyebab stres dan cari solusi terbaiknya. ** Baca juga: Menurut Studi, Hirup Udara yang Tercemar Bisa Sebabkan Kenaikan Berat Badan

Bila belum menemukan solusi, usahakan untuk melepas stres dengan cara yang sehat, misalnya dengan berolahraga, curhat pada orang terdekat, atau mencari waktu berkualitas bagi diri sendiri.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email