oleh

Kriminalitas Akibat Ketidaksiapan Kota Menampung Pendatang

image_pdfimage_print

Kabar6-Angka tindak kejahatan di kawasan Tangerang Raya, khususnya tindak Pencurian Kenderaan Bermotor (Curanmor), grafiknya terus meningkat.

Awal pekan ini saja, aparat kepolisian di Kabupaten Tangerang telah meringkus dan menembak enam pelaku curanmor yang kerap beraksi diwilayahnya. Satu diantaranya tewas.

Kriminolog Universitas Indonesia, Bambang Widodo, berpendapat kondisi itu juga dipicu oleh letak geografis Tangerang yang berbatasan dengan Pulau Sumatera dan ibukota Jakarta.

Pembangunan di daerah penyangga ibu kota, termasuk Kabupaten/kota Tangerang dan sekitarnya, harus terus diperkuat lagi.

“Betul. Sangat berpengaruh karena tidak kuat sebagai penyangga. Jangan hanya Jakarta saja yang diperkuat,” kata Bambang kepada kabar6.com melalui pesan singkatnya, Rabu (2/10/2013).

Selain itu, terang Bambang, bisa jadi karena beberapa faktor lainnya menyebabkan angka kriminalitas di Tangerang cukup tinggi.

Yakni, akibat ketidaksiapan kota menampung warga  pendatang. Sebagai daerah industri dan perdagangan, Tangerang kerap menjadi pilihan bagi warga dari berbagai daerah untuk bisa menyambung hidup.

Menurut Bambang, rupanya pilihan itu tidak berimbang dengan penghasilan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup segelintir warga.

Akibat lapangan pekerjaan yang tersedia semakin sulit. Sehingga kondisi ini membuat pendapatan ekonomi kalangan masyarakat menjadi tidak seimbang.

“Hal ini tentu saja berimbas pada primer kontrol sosial masyarakat jadi semakin menurun,” terang praktisi Departemen FISIP itu.

Bambang menambahkan, lemahnya aparat keamanan dan lainnya juga menimbulkan kehidupan sosial menjadi tegang.

Bagi kalangan masyarakat yang lemah dan frustasi akhirnya dapat mengambil jalan pintas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Yakni dengan  melakukan tindak kejahatan.

Ditanya apakah langkah tembak ditempat yang diterapkan polisi kepada pelaku kejahatan saat ini sudah tepat untuk menekan angka kriminalitas, Bambang mengakui hal itu cukup efektif untuk sementara.

“Tembak ditempat hanya mengatasi sementara. Tapi pembangunan yang setara harusnya lebih diutamakan,” tambah Bambang.(yud)

Print Friendly, PDF & Email