oleh

Kota Tangerang Minta Pusat Turut Atasi Kemacetan Bandara

image_pdfimage_print

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang meminta pemerintah pusat turut membantu mengatasi kemacetan yang bakal terjadi, menyusul akan ditutupnya pintu belakang (M1) Bandara Soekarno Hatta (Soetta).

Hal itu disampaikan Walikota Tangerang Arief Wismansyah, saat berkoordinasi dengan Direktorat Bina Tehnik, Kementerian Pekerjaan Umum di Jalan Pattimura No. 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (21/5/2014).

“Rencana pengelola Bandara Soetta menutup akses pintu M1, hendaknya disertai penyediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai jalur alternatif pengganti bagi masyarakat,” ujar Arief.

Seperti diketahui, saat ini sarana jalan menuju bandara dari wilayah Selapajang dan sebaliknya tampak belum mendukung. Jalur menuju Bandara dari Selapajang dan sebaliknya nampak belum mendukung, seperti halnya jalur perintis yang belum memadai.

Belum tersedia jalur yang menghubungkan antara Jalan Pembangunan 3 menuju Jalan Perimeter Selatan, juga masih adanya crossing di depan Puskesmas Benda dekat Airport Service serta  perlu adanya jembatan atau frontage di Rawa Bokor.

“Kami ingin ada solusi terbaik bagi masyarakat yang melintasi kawasan ini,” imbuhnya.

Oleh karena itu, Walikota menyampaikan kepada seluruh pihak terkait, untuk dapat segera menyelesaikan proyek-proyek pembangunan yang ada di sekitar kawasan bandara ataupun membangun akses jalan alternatif guna mengurangi dampak kemacetan yang ditimbulkan.
Walikota juga meminta dibangun frontage road atau jalan pararel dengan jalur utama, khusus untuk sepeda motor. Karena volume kenderaan (sepeda motor) saat ini makin meningkat.

“Frontage untuk kepentingan bersama. Jika memungkinkan, kenapa tidak diuapayakan,” serunya.

Sementara, Direktur Bina Tehnik, Kementerian PU, Subagyo menuturkan pihaknya akan senantiasa memfasilitasi serta mengupayakan jalan keluar yang terbaik bagi setiap permasalahan yang ada. **Baca juga: Dishub Kaji Jalur Pengganti M1 Bandara Soetta.

Dengan adanya pertemuan ini, tak lain sebagai upaya kita untuk mencari solusi secara bersama sehingga masing-masing pihak tahu apa tugas dan kewajiban yang harus dilakukan.(hms/tom migran)

 

Print Friendly, PDF & Email