oleh

Kota Tangerang Menuju Kelahiran Bayi “Zero Death”

image_pdfimage_print

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, DPRD dan perwakilan Organisasi profesi bersama 33 Rumah sakit diwilayah tersebut, menandatangai komitmen bersama “Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir”.

Untuk melaksanakan komitmen bersama tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang juga membentuk Kelompok Kerja (Pokja) Sistem Rujukan Maternal dan Neonatal.

Adapun anggota Pokja itu berasal dari berbagai unsur pemerintah, unsur rumah sakit, perwakilan DPRD, PMI, BPJS, Forum Kota Tangerang Sehat serta Organisasi Profesi seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan lainnya.

Pokja ini diharapkan menjadi pengawal atau motor penggerak terciptanya sistem rujukan maternal dan neonatal yang efektif dan efisien, untuk penyelematan ibu dan bayi baru kahir di Kota Tangerang menuju “zero death”.

“Kita akan bikin perwal terkait dengan hal itu,” ujar Walikota Tangerang, Arief Wismansyah dalam acara Inisiasi Pembentukan Pokja Sistem Rujukan Maternal dan Neonatal di Ruang Akhlakul Karimah, Rabu (1/4/2015).

Selain itu, untuk menyederhanakan sistem rujukan yang rumit, Pemkot Tangerang akan membangun sistem informasi Pengelolaan Informasi Rujukan Gawat Darurat dengan menggunakan sms gateway yang terkoneksi ke seluruh rumah sakit diwilayah setempat.

“Bidan atau anggota Pokja bisa mengakses langsung terkait info rumah sakit yang akan dirujuk, sehingga rujukan bisa cepat dilaksanakan tanpa harus bolak-balik,” tuturnya.

Diinformasikan, pada tahun 2014 terdapat 35.067 kelahiran hidup dan jumlah kematian bayi sebanyak 120 kasus.

Artinya, dari 1.000 bayi yang dilahirkan di Kota Tangerang, ada empat bayi yang meninggal. Angka itu masih jauh dibawah rata-rata nasional yang mencapai 32 bayi meninggal dalam 1.000 kelahiran.(hms/tom migran)

Print Friendly, PDF & Email