oleh

Korban Lion Air JT-610, Jaksa Dodi Ogah Ngaku Anak “Babe”

image_pdfimage_print

Kabar6-Dodi Junaedi, 40 tahun, telah beristirahat untuk selamanya. Jenazahnya telah dimakamkan. Almarhum merupakan sosok yang cenderung pendiam meski profesinya mewarisi orangtuanya mengabdi di institusi Kejaksaan Agung Republik Indonesia.

Tim DVI RS Polri telah berhasil mengidentifikasi jasadnya sore kemarin. Dodi menjadi satu dari 188 orang korban tragedi pesawat Lion Air JT-610 jenis Boeing 737-MAX rute Jakarta – Pangkalpinang yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, pada Senin (29/10) pagi lalu.

“Orangnya enggak banyak diam. Lebih senang baca-baca,” ungkap Muhamad Sidik, ayah kandung Dodi ditemui di rumah duka, Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Senin (5/11/2018.

Dodi saat kecelakaan maut terjadi berencana pergi bertugas sebagai Kepala Seksi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Pangkalpinang. Sidik bilang, anaknya tak pernah bercerita kepadanya soal pekerjaan yang berkaitan dengan penanganan hukum.

Apalagi berkeluh kesah. Contoh, seperti pernah atau tidaknya mendapatkan ancaman dari pihak yang berpekara. Anak ketiga dari empat bersaudara itu enggan mengumbar silsilah orangtuanya yang menjabat sebagai Wakajati Kalimantan Timur semasa atau purna bakti.

Sidik bilang, bahkan para pimpinan Dodi di daerahnya bertugas pernah bertanya. “Dia enggak mau ngaku anak jaksa juga,” bilangnya.

Dodi berprinsip, kalau berprestasi dan ada penghargaan dari atasannya ia tak ingin pimpinannya itu kenal dengan ayahnya yang juga seorang jaksa. “Kajari-kajari itu banyak yang nanya. Dod lu anak Pak Sidik ya?,” ujar Sidik menirukan ucapan rekan sejawatnya.

“Iya pak,” jawab Dodi. “Kenapa lu enggak bilang,” tambah Sidik bercerita lagi. Dodi lebih suka penghargaan yang diberikan atasannya buah dari keberhasilannya mengemban tugas. Bukan karena mendompleng pangkat ayahnya.**Baca juga: Buruh PT Induktorindo Utama Kecewa Sikap Pengelola Pergudangan Taman Tekno.

“Dia orang yang baik sama keluarga. Terutama sama anak-anak. Memang orangnya pekerja, enggak mau bawa-bawa nama saya,” tambah Sidik.(yud)

Print Friendly, PDF & Email