oleh

Kontrak Mandeg, Walikota Arief Ingin PLTSa Dialihkan ke Pusat

image_pdfimage_print

Kabar6-Realisasi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Kota Tangerang melalui PT Tangerang Nusantara Global (TNG) hingga saat ini mandeg. Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah mengakui Pemkot Tangerang kewalahan menangani mega proyek tersebut.

“Kalau kita sih pengennya dialihkan ke pusat. Karena pusat itu punya kapabilitas yang besar. Tapi sekarang kan ini kita masih berproses dengan Menko maritim jadi masih berjalan lah,” ujar Arief kepada wartawan, Sabtu (18/7/2020).

Saat ini proyek PLTSa telah mencapai tahap negosiasi kontrak. Namun, hingga saat ini tahap tersebut masih mandeg dan belum menemui titik terangnya. “Lelang sudah tinggal masalah kontrak. Yang mandeg saya ga tau yang tau PT.TNG,” katanya.

Arief mengatakan pihaknya akan melalukan koordinasi dengan Kementerian Perekonomian dan Kemaritiman. Menko Kemaritiman akan memfasilitasi Pemkot Tangerang terkait kontrak yang mandeg tersebut. “Jadi sampai sekarang kontrak ini masih belum selesai,” katanya.

Menurutnya, Pemkot Tangerang saat ini memang membutuhkan bantuan Pemerintah Pusat untuk menyelesaikan persoalan kaitan PLTSa. “Mereka suportnya hanya koordinatif dan fasilitatif. Kalau saya pengennya diambil alih saja,” imbuhnya.

Meski demikian Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang berharap pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dapat segera direalisasikan. Kendati dapat mengurangi tumpukan sampah yang berada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing.

“Saat ini sedang berproses, nah itukan butuh investor. Infonya kemarin yang melelangkan PT TNG sebagai BUMD (Badan dan Usaha Milik Daerah),” ujar Kepala DLH Kota Tangerang Dedi Suhada.

Dedi menerangkan, Kota Tangerang termasuk kota yang menjadi pilot project PLTSa yang ramah lingkungan. Penetapan itu tertuang dalam peraturan presiden nomor 35 tahun 2018.

“Memang butuh inovasi dalam rangka optimalisasi penanganan sampah. Karena kita gak mungkin menambah luas TPA lagi,” katanya.

**Baca juga: Stadion Benteng Tangerang Segera Direnovasi.

Setiap harinya sebanyak 1.500 ton sampah diangkut ke TPA Rawa Kucing. Dimana sebanyak 62 persen diantaranya sampah organik dan 38 persen anorganik.

“Kalau nanti pengurangannya semakin bagus oleh masyarakat mungkin bisa lebih berkurang. Mungkin tinggal organiknya saja yang masuk ke TPA,” tandasnya. (Oke)

Print Friendly, PDF & Email