oleh

Kondisi Kesehatan Dipengaruhi Juga Oleh Emosi

image_pdfimage_print
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Terkadang karena tekanan pekerjaan, Anda menjadi sangat emosional. Padahal diketahui emosi dapat berimbas pada kesehatan. “Emosi adalah fisiologis,” kata dr. Karen Lawson, seorang asisten profesor komunitas kesehatan dan pengobatan keluarga di University of Minnesota di Amerika Serikat.

Pemahaman bahwa tubuh kita terpisah dengan perasaan kita adalah sebuah kesalahan konsepsi. Dijeaskan, terdapat hubungan antara kemarahan dan sakit punggung, kesepian dengan tingginya tekanan darah, kecemasan dengan kepikunan.

Bagaimana penjelasannya? Berikut uraiannya, dikutip dari Menshealth:
1. Amarah
Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Plain, saat amarah seseorang meledak, sakit punggung mereka bertambah hebat.

“Kemarahan diketahui dapat mengaktifkan jalur saraf yang menyampaikan tekanan mental kepada otot di sekitar tulang belakang,” ungkap Stephen Bruahl, PhD., dalam laporan penelitian yang ditulisnya.

Amarah yang bergejolak dapat dikaitkan dengan penyumbatan produksi endorfin yang membantu meringankan rasa sakit.

2. Kesepian
Anda mungkin memiliki 2.000 teman di Facebook, tapi apakah mereka benar-benar sahabat Anda? Sebuah penelitian yang dilakukan di University of Chicago mengungkapkan bahwa orang yang kesepian akan mengalami peningkatan tekanan darah lebih cepat selama empat tahun dibanding orang yang tidak kesepian.

Sebagai tambahan, orang yang terisolasi mengalami kenaikan tekanan darah yang cukup signifikan untuk meningkatkan risiko serangan jantung.

3. Depresi
Bersedih mungkin adalah tanda kanker. Penelitian yang dilakukan Johns Hopkins di Amerika Serikat, orang yang mengalami gangguan depresi memiliki risiko kanker 69 persen lebih besar dibandingkan orang yang tidak depresi.

Seiring waktu, menurut penelitian yang ditulis Aiden Gross, Ph.D., suasana hati seperti itu dapat mengganggu hormon stres yang terlibat dalam pertumbuhan dan siklus regulasi sel. Dan hal ini, berpotensi menyebabkan kanker.

4. Pesimis
Meramalkan yang terburuk dapat membuat Anda galau. Pesimistis memiliki risiko stroke lebih tinggi daripada orang yang optimistis, tulis peneliti dari Finlandia.

Berdasarkan penelitian yang ditulis Hermann Nabi Ph.D., perasaan negatif yang terus-menerus dapat membahayakan pembuluh darah Anda dan mengganggu bagian sistem saraf yang mengatur detak jantung, pun meningkatkan kemungkinan terjadinya stroke.

5. Kecemasan
Ketika tekanan meningkat, rasa cemas akan mengambil alih tindakan Anda. Namun, jika Anda terus menerus khawatir, kemungkinan besar Anda bisa menjadi gila. Sebuah penelitian di Inggris menemukan bahwa kecemasan dapat meningkatkan kemungkinan pikun.

Hal itu dikarenakan tekanan mental kronis, meningkatkan kadar glukokortikoid. Dan kelebihan hormon ini dapat membunuh sel otak Anda serta mengerutkan pusat ingatan Anda.

6. Kelelahan
Anda pikir bisa menangani pekerjaan 60 jam sepekan? Cek gula darah Anda. Menurut hasil studi yang dilakukan oleh para peneliti Serbia, pria yang merasa stres dalam pekerjaannya, 21 persen lebih mungkin terkena diabetes dibandingkan dengan pria yang tidak mengalami stres. Disebutkan, stres dalam bekerja dapat mengganggu kualitas tidur dan menyebabkan inflamasi. ** Baca juga: Berapa Lama Batas Maksimal Gunakan Earphone Dalam Sehari?

Semoga bermanfaat.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email