oleh

Kompolnas Soroti Pengeroyokan Peserta Lelang di ULP Tulang Bawang

image_pdfimage_print

Kabar6-Kasus pengeroyokan yang diduga dilakukan Ketua Pengurus Cabang Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Kabupaten Tulang Bawang, Lampung, Zamheri dan belasan anak buahnya terhadap Sudirman, warga Tanjung Karang di kantor Unit Layanan Pengadaan (ULP) Menggala, disoroti Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).

Kompolnas, menyayangkan di era kekinian masih ada warga yang main hakim sendiri dengan mengabaikan aturan hukum.

“Tidak ada seorangpun yang boleh main hakim sendiri, dan tidak ada seorangpun yg kebal hukum. Sehingga Polri harus memproses hukum orang yang main hakim sendiri yang mengakibatkan orang lain luka- luka,” ungkap Komisioner Kompolnas Poengky Indarti, kepada wartawan melalui pesan WhatsApp, pada Jumat (20/9/2019).

Poengky menambahkan, pihaknya mengaku akan memonitor secara khusus kasus tersebut.

Pasalnya, pelaku pengeroyokan diketahui sebagai orang yang memahami hukum dan memiliki pengaruh luar biasa di daerah itu.

“Terima kasih banyak informasinya. Kami akan monitor penanganan kasus ini, Pak,” katanya.

Poengky menegaskan, bilamana dalam penanganan perkara itu ternyata penyidik kurang profesional, ia menyarankan kepada Kuasa Hukum korban agar melaporkan ke pengawas internal dan eksternal.

“Kalau ternyata dalam menangani kasus ini korban/kuasa hukum menduga penyidik kurang profesional, silahkan melaporkan kepada Pengawas Internal (Irwasda dan Propam) dan Pengawas Eksternal (Kompolnas),” tegasnya.

Diinformasikan, Zamheri Cs diduga melakukan pengeroyokan terhadap Sudirman di kantor ULP Menggala, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung, pada Selasa (17/9/2019).

**Baca juga: Peserta Lelang Dikeroyok di ULP Tulang Bawang, Kuasa Hukum: Pelaku Harus Dihukum.

Zamheri, mengamuk di lokasi kejadian serta mengeroyok korban karena kalah dalam proses tender proyek.

Akibat peristiwa itu, korban mengalami luka berat di sekujur tubuhnya dan harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Urip Sumoharjo Lampung.

Bahkan, korban saat ini disarankan oleh Dokter untuk dioperasi dibagian kepala, karena ditemukan ada pembekuan darah di otak.(Tim K6)

Print Friendly, PDF & Email