oleh

Komplotan Penembak Briptu Ruslan Dipimpin Anton

image_pdfimage_print

Kabar6-Sadis dan pantang iba. Itulah prinsip yang dianut Emuy (18), anggota komplotan pencurian kenderaan bermotor (curanmor) yang terlibat penembakan anggota Sabhara Mabes Polri, Briptu Ruslan, di Depok pada Jumat (13/9/2013) lalu.

“Saya diajarkan ilmu mencuri dan merampas sepeda motor oleh bang Anton, kakak angkat saya. Katanya, kalau beraksi harus tegas dan gak boleh ragu. Bang Anton juga yang memimpin setiap aksi dan selalu melukai korban, seperti waktu di Depok itu,” ujar Emuy kepada kabar6.com beberapa hari lalu.

Diakui Emuy, bila sedang beraksi, khususnya saat bersama Anton, mereka selalu dilengkapi dengan senjata golok dan pistol. “Kalau pistol biasanya beli di Bandung,” ujar Emuy.

Kapolsek Panongan AKP Engkos Kosasih mengatakan, dari 15 kali aksi kejahatan yang dilakukan pemuda asal Lampung Timur itu, 13 kali diantaranya adalah tindak curanmor dan 2 kali aksi pembobolan toko handphone.

“Hasil penyelidikan terungkap, ada 15 laporan kejahatan yang dilakukan Emuy dan komplotannya di wilayah Kabupaten Tangerang,” ungkap Kosasih, Jumat (20/9/2013).

Sedianya, Emuy diringkus tim Resmob Polsek Panongan saat beraksi menggasak sepeda motor di area parkir minimarket Ruko Chryan Citra Raya, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang pada Selasa (17/9/2013) lalu.

Saat diperiksa penyidik Polsek Panongan, Emuy justru membuat pengakuan yang cukup mengejutkan. Betapa tidak, pemuda ABG ini terlibat dalam penembakan Briptu Ruslan anggota Sabhara Mabes Polri di Depok.

Aksi tersebut dilakoni Emuy bersama komplotannya, masing-masing bernama Anton, Dedi dan Uni. Pada aksi di Depok, Emuy sendiri hanya bertindak sebagai joki. Sedangkan eksekutornya adalah Dedi dan Anton.

Setelah menembak Briptu Ruslan, Emuy dan komplotan kemudian kabur dengan membawa serta sepeda motor Ninja 250 R milik korban.(agm)

Print Friendly, PDF & Email