oleh

Komda KIPI Banten Ungkap Kematian Warga Pinang Usai Divaksin, Ini Hasilnya

image_pdfimage_print

Kabar6-Komite Daerah (Komda) Penanggulangan dan Pengkajian Kejadian Ikutan Panca Imunisasi (PP KIPI) Provinsi Banten merilis hasil investigasi kematian warga Kelurahan Kunciran Jaya, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Joko Susanto yang diduga meninggal karena divaksin Covid-19.

Rilis yang diterima para awak media itu, ditandatangani oleh Ketua Komda KIPI Banten Edison P Saragih dan Sekretarisnya Arief Budiman.

Dalam pernyataan itu, demam dan batuk pada pasien tidak berkaitan dengan vaksinasi Covid-19. Gejala demam dan batuk yang timbul setelah vaksin dapat disebabkan oleh infeksi bakteri dan atau virus pada saluran pernafasan.

Serta dapat mengalami perburukan dikarenakan adanya komorbiditasi hipertensi. Upaya penapisan infeksi Covid-19 telah dilakukan dengan hasil Rapid antigen negatif.

“Data pemeriksa medis belum lengkap dan komprehensif untuk dapat mengarahkan diagnosis akhir terkait suatu penyakit tertentu,” tulis rilis resminya yang diterima para wartawan, Selasa (29/6/2021).

Penyebab kematian yang terjadi delapan hari setelah vaksinasi tidak dapat disimpulkan. Lantaran pasien sudah meninggal saat dibawa ke rumah sakit dan tidak dilakukan otopsi. Baca Juga: Wagub Banten Andhika Hazrumy Positif Covid-19

“Berdasarkan hasil kajian secara hybrid pada ttanggal 25 Juni 2021 Komisi Nasional (Komnas) PP KIPI, KIPI yang terjadi adalah suatu coincidence (kejadian kebetulan yang terjadi setelah vaksinasi tidak terkait dengan produk vaksin, kesalahan produser vaksinasi ataupun kecemasan karena vaksinasi Covid-19). Serta belum dapat di klarifikasi (unclassifiable),” tambahnya.

Berikut telaah kematian Joko Susilo menurut rilis Komda PP KIPI Banten :

Vaksinasi merupakan upaya penanggulangan pandem COVID-19 yang menyeluruh dan terpadu. Upaya ini juga dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Banten dengan melaksanakan vaksinasi COVID-19.

Komda PP KIPI Provinsi Banten bersama Komnas PP KIPI, perwakilan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Kelompok Kerja (Pokja) KIPI Kota Tangerang telah melakukan Causality Asessment. Hasilnya ditemukan bahwa kematian Joko Susanto bukan karena vaksinasi COVID-19.

Pada Selasa, (15/6/2021) Joko Susanto mendapat vakanasi COVID-19 dosis pertama di SDI Cikal Cendekia wilayah Puskesmas Kuncran Baru. Setelah dinyatakan layak melalui skrining pravaksinasi, dengan riwayat tekanan darah tinggi (hipertensi) terkontrol, pemantauan pasca vaksinasi baik. Pada Rabu, (16/6/2021), pasien demam dan batuk.

Pada Kamis (17/6/2021), kemudian berobat ke Klinik F dan diberikan obat sesuai keluhan. Pada Sabtu, (19/6/2021), pasien masih batuk dan berobat ke Klinik Y, diberikan obat sesuai keluhannya.

Pada Selasa, (22/6/2021) pasien meminta diberikan infus kepada tetangganya yang merupakan seorang perawat. Pada Rabu (23/6/2021) pasien berobat ke Puskesmas menggunakan motor yang dikendarai sendiri dengan keluhan masih batuk pilek, disertai pegal tanpa demam. Pada pemeriksaan fisik, tanda vital dan pemeriksaan umum dalam batas normal, dilakukan swab antigen dengan hasil negatif, diberikan obat sesuai keluhan dan disarankan untuk isolasi mandiri serta swab PCR keesokan harinya.

Pada hari yang sama Selasa (23/6/2021) sepulangnya dari Puskesmas sekitar pukul 12.30 WIN pasien kembali minta diperiksa oleh tetangganya. Saat itu didapatkan tekanan darah tinggi dan penurunan kadar oksigen. Pada pukul 15.45 WIB pasien dibawa ke IGD RS PI, didapatkan kondisi henti napas serta henti jantung, dan dinyatakan meninggal. (Oke)

Print Friendly, PDF & Email