oleh

Koalisi Kerakyatan Sepakat, Walikota Tangerang Harus Orang Parpol

image_pdfimage_print

Kabar6-Koalisi Kerakyatan yang dibangun Golkar, PAN, PDIP dan PKS disepakati untuk memastikan bahwa Walikota Tangerang periode 2013-2018 mendatang harus orang partai politik (parpol).

“Berkaca pada Pemilukada di berbagai daerah partai cenderung hanya dijadikan alat kendaraan politik bagi orang luar partai yang akan merebut kekuasaan, makanya untuk Kota Tangerang, kami mau yang memimpin ini orang partai,” tegas Abdul Syukur, Ketua DPD Tingkat II Golkar Kota Tangerang, Rabu (7/11/2012).

Anggota DPRD Provinsi Banten ini menambahkan, koalisi kerakyatan juga memastikan bahwa, akan terus mendorong orang parpol, khusunya yang ada di dalam koalisi untuk bisa menjadi walikota.

“Untuk memastikan itu, kami terus lakukan survei orang-orang terkuat di partai masing-masing untuk dimajukan saat gong Pemilukada dimulai,” ucapnya.

Ditanya soal adakah peluang bagi orang luar partai untuk diusung koalisi tersebut, Syukur menegaskan bahwa itu pilihan paling akhir.

Sebab, komitmen empat partai untuk mendorong dan menguatkan orang-orang parpol di Kota Tangerang sudah bulat.

“Istilahnya, berapapun mahar yang mau dikasih ke koalisi dari orang luar parpol akan kami tolak. Kami komitmen hanya akan membesarkan orang partai,” lanjutnya.

Sebelumnya, Koalisi Kerakyatan yang digawangi Golkar, PAN, PDIP dan PKS untuk pemenangan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kota Tangerang 2013, juga akan dikuatkan hingga tingkat parlemen dari unsur keempat partai tersebut. Langkahnya, membentuk Sekretariat Bersama (Sekber) dalam waktu dekat ini.

Demikian hal ini disepakati untuk mengawal kebijakan pembangunan, bujgeting program pro rakyat di Kota Tangerang. “Koalisi ini dibangun dengan komitmen bersama untuk pemenangan Pemilukada dan untuk penguatan parlemen,” kata Abdul Syukur lagi.

Butuhnya kekuatan parlemen yang dibangun koalisi kerakyatan ini, lanjut Syukur, juga untuk menunjukkan jati diri partai yang berkarakter dan memang memilki niat tulus untuk membangun masyarakat melalui kepartaiannya.

“Jadi, di parlemen butuh koalisi ini juga untuk menunjukkan bahwa berpartai itu harus punya harga diri, berkarakter, dan punya niat mulia ingin mensejahterakan masyarakat. Partai bisa dikatakan berhasil ketika manfaatnya sudah dirasakan oleh masyarakat,” pungkasnya.(Iqmar)

 

Print Friendly, PDF & Email