oleh

Kisruh Pemasok Program Sembako di Pandeglang, Tim Koordinasi: Mereka Tendensius

image_pdfimage_print

Kabar6- Wakil Ketua Tim Koordinasi Kabupaten, Ramadani menduga oknum yang melakukan protes dan walk out saat pemilihan supplier program sembako ada kongkalikong dengan supplier.

“Biasanya mereka sudah tendensius dari awal, sudah menandai jagoannya. Makanya kami ga menunjuk nama perusahaan karena mereka (supplier) sudah ada yang menjanjikan (sesuatu) ke agen-agen,” ucap Ramadani usai pemilihan supplier, Jumat (14/2/2020).

Ia menegaskan, sebelum diadakannya pemilihan supplier tim koordinasi, pihaknya sudah melakukan tahap seleksi verifikasi administrasi, seleksi spesifikasi barang dan tahap pemilihan pemenang supplier.

Hasilnya, dari 18 perusahaan yang mendaftarkan diri sebagai calon supplier, hanya 10 perusahaan yang sanggup menyediakan barang sesuai dengan yang diminta. Dari 10 perusahaan yang keluar sebagai pemenang, mereka diantaranya Bulog, Pandeglang Berkah Maju, Kenji one, dan PT AAM.

Namun ia menegaskan, jika diperjalanan ada supplier yang dianggap tidak sesuai dengan perjanjian antara supplier dengan agen maka sanksi tegasnya adalah dicoret dari daftar sebagai penyedia barang.

“Kalau mereka wanprestasi dan ada agen yang lapor pada kami langsung dicoret dan pada bulan berikutnya dia ga akan distribusi lagi. Kualitas harus dijaga,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur CV Kenzi One Indonesia, yang menjadi salah satu pemasok terpilih, Raden Muhammad Bambang Sukron Nurhadi menyampaikan terimakasihnya pada agen yang telah memilih perusahaan sebagai salah satu penyedia barang. Sebagai supplier, ia menjanjikan barang yang disalurkan ke agen-agen merupakan produk lokal dan berkualitas tinggi.

“Alhamdulillah perusahaan kami masih dipercaya oleh agen untuk menyediakan barang yang dibutuhkan. Produk kami tentunya mengutamakan kualitas dan produk lokal. Kepercayaan ini akan kami jaga agar agen dan KPM merasa puas pada barang yang kami sediakan,” tambahnya.

Diketahui, program sembako tahun ini akan diberikan kepada 109,133 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Masing-masing KPM akan mendapat bantuan non tunai sebesar Rp150 ribu untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti beras dan telur. Nantinya, setiap KPM wajib membelanjakannya di agen-agen yang sudah ditunjuk melalui transaksi elektronik.

**Baca juga:Pemilihan Pemasok Program Sembako di Pandeglang Diwarnai Aksi Walk Out.

Sebelumnya, Dituding tidak terbuka lantaran tidak mengumumkan perusahaan mana saja yang menjadi penyedia barang Pemilihan supplier atau pemasok kebutuhan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau kini yang disebut sembako, yang dilakukan di Gedung Pendopo Bupati Pandeglang, Jumat (14/2/2020) diwarnai aksi protes dan walk out dari sejumlah agen.

Ketidakterbukaan itu karena para agen hanya dipersilahkan memilih menu yang akan mereka pesan tetapi tidak dicantumkan nama perusahaan penyedia. (Aep)

Print Friendly, PDF & Email