oleh

Kesal Sering Dikentuti, Seorang Karyawan Tuntut Bosnya Bayar Kompensasi Belasan Miliar

image_pdfimage_print

Kabar6-Mungkin ini menjadi perkara gugatan yang lucu sekaligus mengesalkan. Gara-gara kentut, seorang pria asal Australia bernama David Hingst (56) menggugat perusahaan tempatnya pernah bekerja. Apa yang sebenarnya telah terjadi?

Rupanya, melansir BBC Indonesia, mantan bos Hingst yang bernama Greg Short, sering kentut di depan dirinya. Hingst mengatakan, Short yang pernah menjadi penyelia, mengangkat bokong dan kentut ke arahnya paling tidak sebanyak enam kali dalam sehari. Hingst pun melayangkan gugatan terhadap Construction Engineering sebesar Rp18,2 miliar.

Namun Pengadilan Negara Bagian Victoria memutuskan Short tidak melakukan perundungan terhadap mantan bawahannya itu. Perundungan adalah tindakan yang dilakukan secara sengaja untuk menyakiti secara fisik verbal, psikologis oleh seseorang terhadap seseorang atau sekelompok orang terhadap seseorang atau sekelompok orang yang merasa tidak berdaya.

Hingst lantas naik banding. Dia mengaku kebiasaan kentut mantan bosnya tersebut membuatnya mengalami stres parah. Hingst yang bermukim di Melbourne mengklaim, mantan bosnya itu sengaja mengentutinya. “Saya sedang duduk dengan wajah menghadap ke dinding dan dia masuk ke ruangan yang kecil dan tanpa jendela,” kata Hingst. “Dia kentut di belakang saya dan langsung pergi. Dia melakukan tindakan ini lima atau enam kali sehari.”

Pada sidang tahun lalu, Short mengaku tidak ingat kentut di dekat Hingst, meski mungkin pernah sekali atau dua kali”. Bagaimanapun, Short membantah kentut dengan niat untuk menyebabkan stres atau merundung Hingst.

Sementara Hingst menjuluki Short dengan panggilan ‘Si Bau’ dan menyemprotkan deodoran ke arahnya, seperti yang dicatat pengadilan. Hingst mengklaim, Short sengaja kentut guna menyingkirkannya.

Hingst juga menyebut. selama bekerja di perusahaan itu dirinya mengalami penderitaan psikis. Dalam sidang sebelumnya, Hingst mengatakan, Short secara verbal merundungnya terkait pekerjaan dan sengaja menelepon guna mengejeknya dengan panggilan ‘idiot’. ** Baca juga: Baju Antariksa Wanita Kebesaran Jadi Penyebab NASA Batalkan Misinya

Pria itu juga yakin, sidang sebelumnya tidak berjalan secara adil dan hakim yang menangani kasusnya bersikap bias terhadapnya. Namun, hakim Phillip Priest di pengadilan banding mengatakan hakim pada sidang sebelumnya telah menunjukkan ‘sikap menakjubkan’. “Kesan yang saya dapatkan adalah Anda diberikan kesempatan untuk mengajukan gugatan,” ujarnya.

Print Friendly, PDF & Email