oleh

Kepergian Yudha Bunuh Asa Tujuh Adiknya

image_pdfimage_print

Posisi pemakaman korban ledakan PT Krakatau-Posco diikuti hikmat(tmn)Kabar6-Tangis pilu memecah suasana Tempat Pemakaman Umum (TPU) Ciriu, Kampung Warung juwet barat, RT 02 RW 02, Desa Samang Raya 1, ciwandan, Banten.
?Ratusan pelayat dengan wajah sedih dan mata berkaca-kaca tampak tak bergeming, mengikuti posesi pemakaman dengan hikmat.

Para rekan kerja, tetangga, dan keluarga dengan tatapan kosong, melepas kepergian sang tulang Punggung keluarga, Yudha Aritama (19), korban tewas ledakan PT Krakatau-Posco, Cilegon beberapa waktu lalu.

Sedianya, kepergian anak pertama dari pasangan? Nurhasanah dan Jhon sutanto inipun, harus memupuskan asa ketujuh orang adiknya yang masih kecil-kecil.

Ketujuh adiknya yang masih kecil-kecil itu, membisu dengan wajah polos dan pandangan kosong, memperhatikan dengan seksama posesi pemakaman kakak pertama mereka.

“Kenapa ini harus terjadi kepada anakku. Tak kuat rasanya menahan air mata ini untuk melepaskan kepergian Yudha yang menjadi harapan dan semangat ketujuh adiknya,” lirih sang ibunda Nurhasanah yang tak kuat menahan derai air mata, saat ditemui di lokasi pemakaman. Sabtu (20/12/2014).

Keseharian Yudha, lanjut Nurhasanah, merupakan anak yang sangat dekat dengan adik-adiknya. Selalu menjadi pendengar yang baik, dan sebagai penengah yang Adil saat adik-adiknya bertengkar. ** Baca Juga: Korban Ledakan Krakatau-Posco Tewas.

“Yudha lulusan terbaik di sekolahnya (Sma Fatahillah, red). Dan, dia sangat ngayomi adik-adiknya,” paparnya dengan suara parau dan lirih.

Ternyata, keseharian Yudha juga yang penyayang dan tak pernah ketinggalan untuk berjamaah di masjid itupun diungkapkan Siti Sumarni, Ketua RT setempat.

“Dia (Yudha, red), dikenal sopan dan pendiam. Dan, terlihat sangat dekat dengan ketujuh adiknya,” ujar Siti Sumarni dengan mata masih berkaca-kaca.

Dimata para tetanggapun, Yudha dikenal ramah, pendiam dan selalu menjaga sopan santun. hal itu diungkapkan Suleha, tetangga yang kerap melihat keseharian korban kecelakaan PT Krakatau-Posco itu.

“Suka ke masjid, ga suka main-main kaya orang lain. Baik orang nya mah,” kata Sulehah (60).

Penyidik Dari Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Cilegon, Rakhmatullah menjelaskan, kematian Yudha bukanlah kematian biasa, tapi itu kecelakaan kerja.

“Ini pelajaran,jangan sampai terjadi lagi, harus ada tindakan tegas. Sudah sering sekali kecelakan. Dari awal pembangunan, sampai safety, ada pekerja yang terjatuh. Status nya ada yang pegawai (tetap) dan subkon (pegawai kontrak),” kata Rakhmatullah di lokasi serupa.(tmn/din)

Print Friendly, PDF & Email