oleh

Kenali Tahapan Tidur Agar Dapatkan Waktu Istirahat Berkualitas

image_pdfimage_print

Kabar6-Tidur yang berkualitas penting untuk menjaga tubuh tetap sehat dan segar. Dan rata-rata individu diketahui menghabiskan sepertiga dari hidup mereka untuk tidur.

Kurang tidur sendiri dapat menyebabkan kondisi kesehatan antara lain seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, kurang konsentrasi pada siang hari, dan sering merasa lapar. Jadi, penting untuk memahami tidur yang baik agar tetap sehat dan aktif.

Siklus tidur seseorang dibagi menjadi beberapa tahapan yang kesemuanya mempunyai ciri dan karakteristik sendiri. Dimulai dengan tiga tahap dari fase Non Rapid Eyen Movement Sleep (NREM) dilanjutkan dengan Rapid Eye Movement Sleep (REM) dan kembali ke tahap dua NREM. Begitu terus berulang sikusnya selama tidur. Melansir zliving, berikut penjelasannya:

1. Fase 1 NREM: tidur ayam
Fase pertama ini masuk kategori tidur ringan, ketika tubuh dan pikiran berada di antara sadar dan tidak sadar. Saat itu otak akan menghasilkan gelombang beta, mata tertutup dan gerakannya sangat lambat diikuti pergerakan otot yang ikut melambat.

Dalam fase ini, seseorang masih dengan mudah dibangunkan dan masih mengingat pecahan ingatan gambar visual. Sensasi aneh namun seperti nyata juga terjadi dalam tahap tidur ayam, yang disebut dengan halusinasi hypnagogic. Contohnya, lamat-lamat masih mendengar seseorang memanggil atau seperti akan terjatuh.

Sensasi lainnya yaitu seseorang yang tidur dalam tahap tidur ayam ini akan mengalami sentakan mioklonik yaitu tiba-tiba terbangun dan terkejut.

2. Fase 2 NREM: awal tidur pulas
Pada tahap ini denyut jantung akan melambat, suhu tubuh menururn dan napas semakin teratur. Kesadaran menurun dan tak lagi mendengar suara-suara di sekitarnya.

Gelombang otak melambat ditandai dengan gerak mata berhenti namun masih terjadi semburan gelombang sesekali yang disebut Spindle Tidur. Tubuh akan bersiap masuk alam tidur yang ditandai dengan K-complek yang akan melindungi tidur dari respon dan rangsangan dari luar.

Tahapan dua dari fase NREM adalah waktu tidur yang paling banyak terjadi selama tidur secara keseluruhan. Dan, 50 persen waktu tidur orang dewasa ada dalam fase 2 NREM di mana siklus berulang yang terjadi selama tidur akan kembali ke tahap 2 NREM.

3. Fase 3 NREM: tidur nyenyak dan dalam
Fase ini ditandai dengan pelepasan gelombang delta pada otak. Selama tahap ini tubuh menjadi kurang responsif di mana suara dan rangsangan dari luar tidak cukup untuk membangunkan seseorang dalam tidurnya.

Biasanya ketika terbangun lebih sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan dan akan seperti kebingungan. Selama fase ini, tubuh akan mengalami perbaikan di mana energi akan dipulihkan dan sel-sel tubuh akan diperbaiki.

Hormon-hormon akan dilepaskan terutama hormon pertumbuhan. Karena itulah anak-anak memerlukan waktu tidur lebih lama dari orang dewasa.

4. Fase REM: tidur bermimpi
Tahap berikutnya adalah REM yang terjadi setelah 90 menit tertidur dan berulang setelah sekira 10 menit tertidur dalam fase REM, kecuali jika siklus tidur terganggu.

Sebuah penelitian menunjukkan, bayi dapat mengalami hingga 50 persen dari tidur REM dibandingkan dengan 20-25 persen pada orang dewasa. ** Baca juga: Menyendiri Ternyata Punya Manfaat Tak Terduga

Tidur REM dapat meningkatkan fungsi kognitif dan fisik di siang hari, menjaga otak sangat aktif, menginduksi mimpi, merileksasi total otot, mengisi kembali cadangan energi tubuh

Mengurangi produksi kortisol pada waktu tidur dan mengembalikannya di pagi hari untuk membantu seseorang terbangun dengan segar dan berkonsentrasi.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email