oleh

Kenali Mitos dan Fakta Seputar Osteoporosis

image_pdfimage_print

Kabar6-Penurunan kualitas dan kepadatan tulang yang dapat membuat tulang lebih rapuh serta mudah patah dikenal dengan sebutan osteoporosis. Sayangnya, pemahaman sebagian masyarakat perihal osteoporosis masih minim.

Masih banyak mitos perihal osteoporosis, melansir Sindonews, yang dipercaya banyak masyarakat, padahal belum diketahui kebenarannya. Berikut adalah fakta dan mitos seputar osteoporosis:

1. Mitos: osteoporosis merupakan kondisi normal karena proses penuaan.
Fakta: densitas/kepadatan tulang menurun dengan bertambahnya usia. Tidak benar bahwa semua lansia mengalami osteoporosis.

2. Mitos: patah tulang bukan masalah serius.
Fakta: patah tulang memengaruhi kondisi fisik, mental, dan emosional, serta dapat menyebabkan kematian (patah tulang panggul).

3. Mitos: osteoporosis merupakan penyakit yang mengenai perempuan Kaukasia (kulit putih) lansia.
Fakta: osteoporosis lebih sering terjadi pada perempuan (satu dari tiga perempuan) karena setelah menopause ada penurunan kepadatan tulang dan menurun tajamnya hormon estrogen.

Osteoporosis dapat mengenai semua kelompok usia, etnis, dan gender. Pada kenyataannya, satu dari lima penderita osteoporosis adalah laki-laki. Usia muda bisa terkena osteoporosis akibat kondisi medis, semisal rheumatoid arthritis, malabsorpsi, konsumsi obat yang menyebabkan hilangnya massa tulang, contohnya glucocorticoids.

4. Mitos: minum susu dan latihan fisik maka tidak berisiko terkena osteoporosis.
Fakta: selama masa kehidupan dibutuhkan upaya untuk membangun dan mempertahankan kesehatan tulang dengan cara: cukup asupan kalsium dan vitamin D. Serta melakukan latihan fisik secara teratur.

Ada faktor lain yang meningkatkan risiko untuk terkena osteoporosis. ** Baca juga: Di Usia Segini Orang Punya Kecenderungan untuk Selingkuh?

Jangan mudah percaya pada mitos sebelum mencari tahu atau bertanya pada ahlinya, ya.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email