oleh

Kenali Gejala Penyakit Jantung Koroner

image_pdfimage_print

dr. Dasaad Mulijono,MBBS (Hons),FIHA,FIMSANZ,FRACGP,FRACP,PhD,  Director of Cardiology Bethsaida Hospital.(fit)Penyakit Jantung Koroner atau PJK merupakan penyebab kematian utama di kota-kota besar. Jumlah pasien semakin meningkat dari tahun ke tahun. Penyebab PJK adalah penumpukan lemak pada dinding pembuluh darah koroner, yakni pembuluh darah yang memberikan makan pada otot jantung.

Hal itu diungkapkan dr. Dasaad Mulijono,MBBS (Hons),FIHA,FIMSANZ,FRACGP,FRACP,PhD, Director of Cardiology Bethsaida Hospital, Gading Serpong, Kabupaten Tangerang.

Menurutnya, jika pembuluh darah tersebut tersumbat maka penderita dapat terkena serangan jantung atau yang sering disebut heart attack, dan dapat menyebabkan kematian mendadak.

“Gejala kilinis dari serangan jantung adalah nyeri dada yang disertai dengan penjalaran ke tangan kiri, pasien berkeringat, sesak atau merasa seperti mau pingsan,” katanya kepada kabar6.com.

Namun perlu diketahui bahwa 50% dari pasien mempunyai  keluhan  yang  tidak  khas. Oleh karena itu, jika pasien kurang yakin akan gejala yang dialaminya, maka pasien perlu memeriksakan diri ke rumah sakit agar diperiksa oleh dokter Ahli Jantung yang berpengalaman.

DIlihat dari factor resikonya, PJK dapat dibagi menjadi dua yaitu, yang tidak dapat diubah dan yang dapat diubah. 

Adapun faktor resiko yang tidak dapat diubah diantaranya memiliki  riwayat penyakit jantung koroner, usia diatas 50 tahun, ada keluarga (yang ada hubungan  darah)  yang menderita penyakit  jantung koroner  atau stroke, laki-laki, wanita yang telah menopause, kesukuan. 

Sedangkan faktor resiko yang dapat diubah diantaranya merokok, kadar kolesterol total dan LDL yang tinggi,  kadar kolesterol HDL yang rendah, tekanan darah tinggi (Hipertensi), diabetes, obesitas, stress,kepribadian  negatif,  rasa  takut,  cemas,  kurang  olahraga, faktor dalam darah seperti kenaikan asam urat,fibrinogen,  agregasi trombosit, peningkatan homosistein, Apo B dan Lp(a) yang meningkat dan Apo A1 yang menurun.

Beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi sumbatan pembuluh darah koroner. Yakni pemeriksaan sederhana seperti EKG dan Treadmill. Pemeriksaan lebih canggih dengan mesin MS-CT.

Pemeriksaan lainnya dengan Gold Standard yakni kateterisasi jantung. Dan, pemeriksaan kateterisasi jantung merupakan teknik terbaik dan terakurat guna mendeteksi adanya sumbatan pembuluh darah koroner. **Baca Juga: Waspadai Kesemutan Sebagai Ciri Penyakit Serius.

“Jika penanganannya terlambat atau salah duga deteksi akan berakibat fatal. Namun, serangan jantung koroner dapat dicegah dengan deteksi secara dini dan perubahan gaya hidup yang sehat,” jelasnya. (fit)

Print Friendly, PDF & Email