oleh

Kenali Apa Itu Keracunan Makanan

image_pdfimage_print

Kabar6-Keracunan makanan atau foodborne disease adalah kondisi akibat mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi oleh organisme menular seperti bakteri, virus, dan parasit. Kontaminasi dapat terjadi saat makanan sedang diproses atau dimasak dengan tidak benar.

Menurut laporan World Health Organization (WHO) pada 2015 lalu, penyakit ini bersumber dari makanan yang terkontaminasi bakteri, virus, parasit, atau racun, dan membuat 150 ribu orang sakit dan membunuh lebih dari 175 ribu orang per tahun di Asia Tenggara.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC), AS, dilansir Femina, mengungkapkan setidaknya ada 250 penyebab foodborne disease. Dan yng paling umum adalah bakteri, virus, parasit (jamur atau kapang), dan racun. Kasus foodborne disease yang paling banyak, karena kontaminasi bakteri dari campylobacter, E.coli, dan salmonella.

Campylobacter adalah penyebab paling umum penyakit diare di dunia, dengan gejala tambahan seperti demam, nyeri, dan kejang. Bakteri ini banyak ditemukan pada daging unggas mentah. Kebanyakan penderita memakan daging ayam yang tidak dimasak sempurna, atau makanan lain yang terkontaminasi cairan daging ayam mentah.

Sementara E.coli adalah bakteri yang bersarang di hewan ternak, dan umumnya mengontaminasi air dan makanan melalui tinja sapi. Gejalanya serupa dengan campylobacter. Namun, diare bisa lebih parah, disertai darah, dan nyeri pada perut, tanpa terjadi demam.

Sedangkan Salmonella menyebar ke manusia melalui berbagai makanan hasil ternak. Gejalanya pun persis seperti campylobacter. Namun, bagi orang-orang dengan daya tahan tubuh sangat rendah, bakteri ini dapat menginvasi aliran darah dan memicu infeksi yang mengancam jiwa.

Meskipun kebanyakan bakteri-bakteri tersebut berasal dari hewan, ternyata buah-buahan, sayuran, atau bahkan nasi matang juga dapat terkontaminasi, terlebih lagi jika diproses bersamaan dengan bahan makanan lain yang mentah.

Keracunan juga bisa terjadi jika kita mengonsumsi makanan yang dimasak sendiri sudah basi. Dijelaskan, makanan basi sering berisiko terkontaminasi patogen, seperti salmonella, listeria, atau micotoxin (jamur).

Jika Anda akan mengonsumsi makanan kemasan, pastikan produk tersebut sudah memiliki nomor izin edar resmi seperti dari BPOM, serta pastikan produk belum melewati tanggal kedaluwarsa. ** Baca juga: Konsumsi Roti Setelah Makan Nasi Bantu Atur Kadar Gula Darah

Produk makanan dan minuman yang telah melewati tanggal kedaluwarsa, tidak lagi dapat memberi manfaat optimal karena kandungannya sudah berubah, bahkan dapat berpotensi membahayakan tubuh.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email