oleh

Keluhan Tenaga Pendidik Terjawab, Ini Skenario PTM di Kota Tangsel

image_pdfimage_print

Kabar6-Pembahasan mengenai pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sudah menemui titik terang.

Dimana, Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie menyebut, uji coba terhadap PTM akan mulai dilaksanakan di pertengahan September 2021, diwaktu itu juga diharapkan target vaksinasi terhadap 70 persen warga tercapai.

Menurut Benyamin, walaupun Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) memperbolehkan PTM tanpa vaksinasi, namun pihaknya tetap memakai vaksinasi sebagai syarat utama.

“Minggu kedua September (uji coba, red) lah, walaupun pak Menteri (Dikbud-Ristek) bilang vaksinasi tidak menjadi syarat PTM, tapi bagi kami daerah ini menjadi syarat. Minimal untuk SMP keatas itu sudah di vaksin dulu baru PTM, dan perizinan dari orang tua,” ujarnya kepada Kabar6.com, Kamis (2/9/2021).

Saat ini, pria yang akrab disapa Bang Ben ini menuturkan, pihaknya sudah menyiapkan beberapa skenario saat melakukan PTM di sekolah.

Bang Ben menjelaskan, skenario pertama adalah didalan satu kelas harus 50 persen didalam kelas, skenario kedua nantinya siswa dibagi menjadi dua rombongan, yaitu rombongan A sama rombongan B.

“Rombongan A Senin-Selasa masuk robongan B nya online, hari Rabu kelas dibersihkan, Kamis-Jumat rombongan B, rombongan A nya belajar online. seperti itu. Tapi (nanti nya, red) saya harus cek terus di setiap harinya,” paparnya.

Terkait sekolah yang mendaftarkan kesiapan PTM di Tangsel melalui Dapodik, Bang Ben mengatakan, baru 40 persen yang siap.

“SD 157 ditambah yang swasta 342, baru 40 persen yang siap, karena mereka harus mengisi dapodik, ada persyaratan nya dari kementerian,” terangnya.

Lanjutnya, terkait PTM di SMA, SMK, MA dan perguruan tinggi di Kota Tangsel itu tergantung dinas terkait atau kementerian terkait, pihaknya hanya memastikan dan mempersiapkan saja.

“Kalau untuk SMA, SMK, MA dan Perguruan Tinggi itu kewenangan dari pihak setempat, saya (Kota Tangsel, red) hanya mempersiapkan dan memastikan di lapangan di sekolah di universitas nya semua harus siap,” tutupnya.(eka)

Diberitakan sebelumnya, Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Serpong, Abdul Basit khawatir akan terjadinya lost generation atau kehilangan generasi ketika pembelajaran tatap muka (PTM) tak disegerakan.

**Baca juga: 50 Persen Warga Tangsel Tervaksin, Bang Ben: Optimis Capai Target Tengah September

Hal itu, Basit menjelaskan, karena tidak adanya interaksi langsung baik antar siswa dan juga dengan para guru.

“Siswa terjebak dirumah, yang dia tidak berinteraksi dengan temannya dengan guru nya, itu bahaya menurut saya, dia akhirnya jadi asik sendiri, pribadi yang egois, itu bahaya bagi saya,” ujarnya kepada wartawan di MAN IC Serpong, Kota Tangsel, Rabu (4/8/2021).(eka)

Print Friendly, PDF & Email