oleh

Keluarga Jenazah Santri Tangerang Sempat Tolak Ponpes Tawarkan Ini

image_pdfimage_print

Kabar6-Keluarga santri korban sempat menolak tawaran pengelola agar jenazah BD dimakamkan di Pondok Pesantren (Ponpes) Daarul El-Qolam 1 Desa Pasir Gintung, Jayanti, Kabupaten Tangerang. Jenazah korban berinisial BD, 15 tahun, dimakamkan di dekat rumah duka.

“Makanya di pesantren Daarul El-Qolam ini ada pemakaman khusus untuk santri yang berkapasitas puluhan orang,” kata Leli, tante almarhum kepada kabar6.com saat ditemui di RSUD Balaraja, Senin (8/8/2022) kemarin.

Pihak keluarga mendengar kabar soal aksi kekerasan antarsesama santri di Ponpes Daarul El Qolam sudah sering terjadi. Selama ini juga diduga kalau santri yang telah menjadi korban kekerasan hingga tewas bukan hanya BD saja.

“Katanya bukan satu atau dua orang saja yang seperti itu sudah banyak,” ujar Leli. Ia bilang atas kasus pengelola pondok pesantren harus terbuka.

Jangan sampai justru malah akan menimbulkan stigma buruk di kalangan orang tua yang menitipkan anak-anaknya untuk menimba ilmu agama di Ponpes Daarul El Qolam. Meski pun ustadz pemilik ponpes mengaku bahwa pesantren tersebut yang terbaik di Tangerang.

“Tapi buktinya ini bukan yang terbaik kalo banyak anak yang merasa tidak nyaman di dalam lingkungan pesantren,” ketus Leli. Menurutnya, pihak keluarga korban tetap keukeuh bakal menempuh jalur hukum.

Pantauan kabar6.com di RSUD Balaraja, pihak keluarga korban langsung histeris saat melihat jenazah BD usai diautopsi. Jasadnya yang sudah terbujur kaku dibalut dengan kain warna hijau dibawa ke mobil ambulan pakai tempat tidur kereta dorong hendak menuju ke rumah duka di Desa Rawa Burung, Kosambi, Kabupaten Tangerang.

**Baca juga: Santri Pelaku Kekerasan di Jayanti Tangerang Terancam 15 Tahun Penjara

Terpisah, seorang pengurus Ponpes Daarul El Qolam yang tidak mau menyebutkan namanya enggan berkomentar karena kasusnya ini telah ditangani oleh polisi. “Kasus ini masih praduga. Artinya, pihak pesantren bukannya tidak ingin menanggapi ataupun memberikan komentar terkait hal tersebut,” tegasnya kepada kabar6.com saat ditemui di sekitar ponpes, Selasa (9/8/2022) pagi tadi.

Pria muda itu hanya singkat menyatakan bahwa pengelola ponpes baru akan buka suara setelah ada keterangan resmi dari pihak Polresta Tangerang. “Nanti kalau sudah ada rilis resmi dari polisi baru kita mau menanggapi,” ujarnya.(Rez)

Print Friendly, PDF & Email