oleh

Kejadian Puso Di Banten Terus Meluas, 65 Ribu Ton Gabah Masih Terancam

image_pdfimage_print

Kabar6-Kejadian puso yang menyerang tanaman padi petani di Provinsi Banten terus meluas, dari sebelumnya 4553 hektar, naik menjadi 5851 hektar lahan pertanian di Provinsi Banten terserang puso.

Kepala Balai Benih Induk Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBITPH) Provinsi Banten, Luki Saptiaji mengatakan, kejadian kemarau yang melanda sejumlah daerah di Indonesia, khususnya Provinsi Banten saat ini menyebabkan gagal panen atau puso.

Kejadian puso saat ini telah menyerang 5851 hektar lahan pertanian Banten, naik dari sebelumnya hanya berkisar 4553 hektar.

Menurut Luki, jika dalam setiap hektarnya sawah pertanian biasanya menghasilkan lima ton gabah. Maka, dari jumlah tersebut, petani Banten saat ini telah kehilangan 29.255 ton gabah karena terserang puso.

“Naik menjadi 5851 hektar, dari sebelumnya menyerang 4553 hektar lahan pertanian di Banten. Dalam setiap hektarnya bisa menghasilkan lima ton gabah,” kata Luki, kepada kabar6.com, Selasa (3/9/2019).

Akibat kejadian itu, para petani harus menanggung kerugian hingga ratusan juta rupiah akibat gagal panen. Tidak jarang ada juga petani yang terpaksa harus lebih awal untuk memaneh hasil pertajiannya, untuk menghindari gagal panen akibat kekeringan.

**Baca juga: Kyai Ma’ruf. Selesaikan Konflik Papua Lewat Kebudayaan.

“Walau hasilnya tidak maksimal, ada juga petani yang terpaksa memanen lebih awal. Ya gimana sih padi yang kurang air, pastinya hasilnyakurang maksimal,” katanya.

Tidak cukup sampai disitu, kata Luki, jika kemarau masih berlanjut, 15 ribu hektar lebih tanaman padi Provinsi Banten atatusnya waspada terancam puso.(Den)

Print Friendly, PDF & Email