Kabar6-Melihat kehidupan Sanaan Barnaba (63) terlihat begitu miris, hidup di samping Kamar Mandi Musala Rodotuljanah, di Kampung Leuwipapan, Desa Kadubungbang, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang.
Kakek ini sudah 14 tahun lamanya tinggal disitu lantaran tidak punya tempat tinggal. Kamar berukuran tiga kali tiga meter tersebut merupakan tempat baginya untuk tidur dan makan.
“Sudah empat 14 tahun tinggal di musolah sejak tahun 2005,” kata Samaan saat ditemui di Musala, Selasa (25/11/2019).
Ia mengaku jika dirinya memiliki dua anak, namun keduanya tinggal di daerah Tanggerang. Namun, kedua anaknya tersebut sudah enam tahun tidak pernah memberikan kabar kepadanya.
“Pertama anak saya perempuan kedua laki-laki, dua-duanya tinggal di Tanggerang. Dulu sering nengok, tapi ini sudah enam tahun lebih tidak pernah nengok,” ucapnya.
Sebelum dirinya tinggal di Musala, ia mengaku pernah tinggal di Puncak Gunung Karang. Lantaran sulitnya mencari makan dan minum ia akhirnya mencoba mencari musala untuk tempat tinggal.
“Awalnya tinggal gunung karang, ada gubug disna, tinggal karena engga ada air tinggal disini. Tinggal di musala biar enggak ketinggalan shalat,” ujar Sanaan sambil meneteskan air mata.
Ia mengaku, untuk makan sehari-hari hanya mengandalkan belas kasihan warga sekitar. Bahkan tak jarang dia sering berpuasa lantaran tidak menemukan makan.
“Kalau makan dari masyarakat sekitar aja. Sering puasa Sunnah hari Senin dan Kamis, bahkan pernah juga hanya minum air dalam satu bulan,” bebernya.
Sementara itu salah satu warga, Eti Kartini mengatakan jika Sarnaan hanya tinggal sebatang kara. Ia mengaku jika Sarnaan memiliki anak, namun anaknya tidak pernah ada menengok.**Baca juga: Dimyati Batasi Ruang Balon Pilkada Pandeglang 2020, Jubir Gobang: ‘Itu Tidak Benar’.
“Dia hidup sebatang kara, anaknya engga ada kabar beritanya,” singkatnya.(Aep)