oleh

Kedatangan Daging Sapi Impor Dicuekin Pejagal

image_pdfimage_print

Kabar6-Kedatangan 500 ribu ton daging sapi import asal Australia tak dianggap tidak banyak pengaruhnya. Masuknya daging sapi kemasan itu sejauh ini memang belum mempengaruhi harga maupun ketergantungan masyarakat atas sapi lokal.

Seperti dikatakan Zen, pemilik Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Intisari III di Kampung Sawah, Ciputat, Kota Tangerang Selatan. Setiap hari kegiatan potong hewan di tempat usahanya masih stabil.

“Belum ada penurunan pesanan sih, saya masih potong lebih dari 20 ekor sapi Bali tiap harinya,” jelasnya, Jum’at (19/7/2013).

Menanggapi kemungkinan bakal menurunnya pesanan jasa pemotongan sapi lokal saat daging sapi impor mulai membanjiri pasar, Zen pun menanggapi dingin. Menurutnya, kalaupun itu terjadi seperti biasanya tidak bakal berlangsung lama.

“Dampaknya kemungkinan besar tidak begitu dirasakan oleh pelaku jasa
pemotongan hewan,” jelasnya.

Kebijakan pemerintah pusat mendatangkan daging sapi import asal Australia disambut dingin kalangan pedagang di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Mereka telah merasa pesimistis langkah tersebut mampu mengendalikan harga daging yang belakangan ini melambung tinggi.

“Buat apa impor daging banyak-banyak tapi ngga laku dijual. Emang siapa
yang mau jualan,” ketus Aceng, salah satu pedagang daging sapi di pasar
Ciputat, Jumat (19/7/2013).

Aceng berpendapat, untuk menstabilkan harga daging sapi lebih tepat kalau
pemerintah lebih menekankan pada daging lokal.

Menurutnya, ketersediaan stok daging sapi lokal dari beberapa daerah jika dikelola dengan baik masih dapat memenuhi kebutuhan pasar.

“Paling daging impor lakunya sama tukang bakso, kalau ibu-ibu lebih suka
daging lokal meski harganya lebih mahal,” bilangnya.(yudi)

Print Friendly, PDF & Email