oleh

Keberadaan SD dan SMP Negeri di Cilegon Banten Tak Sebanding

image_pdfimage_print

Kabar6-Ketua DPW Partai Berkarya Banten, Helldy Agustian menilai keberadaan pendidikan di Kota Cilegon, Banten, masih belum merata antara lembaga pendidikan SD dengan sekolah SMP negeri yang ada.

Menurutnya, Kota Cilegon saat ini memiliki 150 SD negeri. Namun, sekolah SMP negerinya sendiri baru hanya ada 11, sehingga pada saat kelulusan siswa SD, SMP Negeri di Kota Cilegon belum mampu menampung semua lulusan siswa SDN se-Kota Cilegon, agar bisa terus melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi di sekolah negeri.

“Masih belum sebanding. SD se-Kota Cilegon ada 150, sementara SMP nya ada 11,” kata Helldy, kepada wartawan, kemarin.

Bahkan, sambung Helldy, ada sebuah kecamatan yang sejak 20 tahun Kota Cilegon berdiri, belum memiliki sekolah SMP negeri sama sekali, yaitu di Kecamatan Purwakarta.

“Bisa dibayangin, orang Purwakarta kalau mau sekolah di Jombang ada 24 SD, sementara SMP nya cuma ada satu, mau ke Grogol ada 14 SD, sementara SMP negerinya cuma satu, yaitu SMPN 3,” katanya.

Atas keberadaan sekolahan yang belum merata tersebut, lanjut Helldy, membuat siswa lulusan SDN di Kecamatan Purwakarta menjadi kebingungan mencari sekolah SMPN terdekat, untuk melanjutkan pendidikannya kejenjang yang lebih tinggi lagi.

“Sementara di Kecamatan Purwakarta sendiri ada 16 SD Negeri,” katanya.

Jika diilustrasikan setiap tahunnya ada 150 sekolah SD Negeri di Kota Cilegon yang lulus, dikalikan dua rombongan kelas (rombel) untuk setiap sekolahnya, dengan akumulasi setiap ruangannya ada 30 murid.

Maka, kata Heldy, akan ada lebih dari separuh lulusan siswa SD se-Kota Cilegon yang belum bisa melanjutkan pendidikannya kesekolah SMP Negeri.

**Baca juga: Seleksi Terakhir KI Banten Akan Digeber Seharian Penuh di Jakarta.

“Yang lulus itu kan kurang lebih 9000 orang. Daya tampung kita kalau 10 kelas, kali 11 SMP, kali 30 murid, cuma 3300. 5700 lulusannya yang lain mau kemana,” bebernya.

Atas kondisi itu, pihaknyabmengkhawatirkan akan ada siswa dari keluarga kurang mampu yang kesulitan untuk mengenyam pendidikan di bangku sekolah SMP Negeri, karena jumlahnya yang belum sebanding tadi.(Den)

Print Friendly, PDF & Email