oleh

Kata Camat Pamulang Satpol PP Versus Angkringan Ricuh

image_pdfimage_print

Kabar6-Camat Pamulang, Mukroni mengungkapkan, kegiatan penegakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat bukan hanya melibatkan anak buahnya saja. Personel Satgas Covid-19 dari unsur Satpol PP Kota Tangerang Selatan (Tangsel) juga turun ke lapangan.

Pada kegiatan itu sempat terjadi ricuh antara personel Satpol PP dengan pedagang angkringan di Jalan Raya Siliwangi, Pamulang. “Sejauh ini kami tidak pernah bentak, kami selalu mengedepankan kemanusiaan,” ungkapnya, Kamis (22/7/2021).

Mukroni menjelaskan dari versi anak buahnya saat patroli melintas terdapat pelanggan makan di tempat (dine in). Padahal dalam aturan PPKM Darurat usaha kuliner hanya diperbolehkan melayani pesan antar (take away).

Tetapi versi pedagang, jejeran kursi hanya untuk melayani pelanggan yang menunggu pesanan take away. “Dalam peristiwa itu saya juga pastikan tidak ada terjadi kekerasan yang dilakukan bawahan,” ujarnya.

Mukroni bilang sudah memanggil personel Satpol PP yang terekam kamera. Meski demikian ia mengakui ada percakapan yang kurang humanis dilakukan petugas di lapangan.

**Baca juga: Pagu Distribusi Beras Bulog se-Tangerang Raya Hampir 5.479 Ton

Sebenarnya setiap apel selalu disampaikan untuk menyampaikan secara humanis dan persuasif ketika ada pelanggaran PPKM Darurat.

“Bisa saja gaya bahasa. Misalnya, gaya bahasa orang Solo dengan bahasa betawi. Kebetulan petugasnya juga orang betawi. Bisa saja orang betawi itu logatnya sama dengan batak agak kencang. Mungkin versinya orang Solo, bahasa begitu diartikan membentak,” papar Mukroni.(yud)

Print Friendly, PDF & Email