oleh

Kasus Teddy Minahasa Sarat Perang Bintang dan Motif Keserakahan

image_pdfimage_print

Kabar6-Penangkapan Irjen Teddy Minahasa tersangka peredaran narkoba jenis sabu diduga telah terjadi perang bintang dan motif lainnya. Di dalam organisasi kepolisian ada berbagai klik atau subgrup atau bahkan submabes.

Demikian diungkapkan pakar psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel, lewat keterangan tertulis saat dikonfirmasi kabar6.com, Senin (17/10/2022). “Kalau antar mereka saling berkompetisi secara konstruktif, silakan. Bagus. Masyarakat akan menerima faedahnya,” ungkapnya.

Reza jelaskan, tapi kalau antar mereka membangun rivalitas dengan cara destruktif atau toxic, ini berbahaya. Seolah yang mereka lakukan adalah kebaikan penegakan hukum. Namun yang terjadi sesungguhnya adalah praktik pemangsaan (predatory).

“Ini merusak kohesivitas organisasi. Kalau organisasi kepolisian sudah tidak kohesif, maka puncaknya adalah masyarakat yang merasakan mudharatnya,” jelasnya.

Apa sesungguhnya motif TM?. Reza sebutkan, kemungkinan pertama yang tipikal adalah jual beli barbuk sebagai cara instrumental untuk memperoleh harta. Korupsi karena keserakahan (corruption by greed).

Penyimpangan sebagai ekspresi kerakusan. Disebut ‘tipikal’ karena korupsi merupakan salah satu subkultur menyimpang di seluruh organisasi kepolisian.

Kemungkinan kedua, lanjut Reza, penerapan strategi model (strategic model). Model ini memandang bahwa aparat penegak hukum bekerja sesungguhnya tidak murni untuk penegakan hukum itu sendiri.

Kontras, kasus dijadikan sebagai sarana untuk mendongkrak karir personel itu sendiri. Inilah strateginya lewat mempahlawakan dirinya sendiri dalam rangka membangun karir. Masturbasi agar dapat promosi, begitu kiasannya.

**Baca juga: Irjen Pol Teddy Minahasa Terancam Dipecat Tidak Hormat dari Polri

Misal, polisi menciptakan kasus lalu dia ungkap sendiri. Dikemas secara bombastis agar diliput media dan masuk dalam radar pimpinan. Lalu personel itu dipromosikan karena dianggap berprestasi.

“Andai yang dijebak itu adalah bandit, monggo saja. Semoga kehidupan masyarakat menjadi lebih aman dan tenteram,” tegas Reza.(yud)

Print Friendly, PDF & Email