oleh

Kapan Physical Distancing COVID-19 Berakhir?

image_pdfimage_print

Kabar6-Pandemi COVID-19 telah mengubah cara berinteraksi masyarakat dunia. Berada di rumah dan menjaga jarak fisik saat berada di ruang publik sudah merupakan suatu keharusan.

Kondisi seperti ini membuat banyak orang bertanya-tanya, kapan physical distancing akan berakhir? Melansir idntimes, berikut lima hal yang bisa menjawab kapan physical distancing akan berakhir:

1. Pemahaman utuh karakteristik virus SARS-CoV-2
Para ilmuwan dunia terus melakukan pelbagai observasi dan eksperimen terhadap virus SARS-CoV-2. Langkah itu dilakukan untuk semakin mengenali dan mendalami karakteristik virus penyebab COVID-19 itu.

Berbagai aspek yang diteliti antara lain, proses mutasi virus, pengaruh cuaca terhadap daya tahan virus, dan potensi virus menyerang kembali pasien yang sudah sembuh.

Pemahaman yang tepat akan karakteristik virus SARS-CoV-2 juga membawa dampak positif bagi pengembangan obat dan vaksin COVID-19. Dengan begitu, semakin ilmuwan tahu secara menyeluruh karakteristik virus SARS-CoV-2, semakin dekat interaksi sosial antar anggota masyarakat kembali seperti sediakala.

2. Pemahaman yang baik mengenai daya tahan sistem imunitas tubuh manusia terhadap virus SARS-CoV-2
Para pakar dan ilmuwan masih terus mempelajari antibodi yang terbentuk di tubuh pasien yang pernah terinfeksi COVID-19. Antibodi pada tubuh pasien sembuh flu berat dan penyakit SARS serta MERS juga menjadi obyek penelitian.

Sistem imunitas mereka yang sembuh dari flu berat bisa bertahan selama setahun. Adapun imunitas pada pasien sembuh SARS dan MERS bisa berlangsung 2-3 tahun.

Pemahaman akan sistem imunitas tubuh terhadap virus SARS-CoV-2 kemudian juga bisa memudahkan pakar dalam melacak sebaran virus dan mengidentifikasi penderitanya.

Menurut ahli paru-paru dari Cleveland Clinic bernama Joseph Khabbaza, dengan kemudahan pelacakan dan semakin banyaknya orang yang imun terhadap virus corona, maka semakin terbuka lebar pembukaan kembali interaksi sosial seperti sebelum masa pandemi COVID-19.

3. Penambahan kasus yang melandai dan penyebaran virus yang berkurang
Sebagai negara yang berhasil menekan laju penambahan kasus COVID-19, Tiongkok sudah mencabut status karantina wilayah atau lockdown pada pekan kedua April. Dengan begitu, aktivitas sosial dan ekonomi di Tiongkok kini mulai berjalan.

Beberapa negara dengan penambahan kasus yang semakin menurun juga mempertimbangkan untuk mencabut status darurat atau mulai melonggarkan kebijakan jaga jarak bagi warganya.

Meskipun belum sepenuhnya berakhir, setidaknya pemerintah dapat menurunkan tensi ketat kebijakan jaga jarak, misalnya jaga jarak masih berlaku hanya kepada mereka yang terkategori rentan.

4. Penemuan vaksin dan obat COVID-19
Para pakar kesehatan di seluruh dunia terus berupaya menemukan obat untuk penyakit COVID-19. Sejumlah studi dan uji klinis penggunaan obat yang sudah ada juga dilakukan.

Selain obat, penemuan vaksin juga terus diupayakan oleh para ilmuwan. Namun, temuan mengenai mutasi virus SARS-CoV-2 berdampak pada tes yang semakin banyak serta pembaruan yang terus menerus. Adapun jangka waktu ideal penemuan vaksin berlangsung 12-18 bulan.

5. Tidak akan berakhir, malah mengubah cara berinteraksi antarmanusia
Sejumlah pakar menganggap physical distancing akan menjadi kebiasaan baru manusia dalam berinteraksi. Pakar penyakit menular asal Amerika Serikat bernama Anthony Fauci, bahkan berpikir tidak akan ada lagi keharusan untuk berjabat tangan usai pandemi COVID-19.

Adapun pakar dari Mayo Clinic, Gregory Poland, menganggap jabat tangan adalah kebiasaan kuno yang tidak diperlukan bagi mereka yang paham teori tentang kuman.

Apabila jumlah kasus COVID-19 menurun dan interaksi sosial serta ekonomi mulai berjalan, kebiasaan jaga jarak akan tetap diterapkan seperti yang kini terjadi di Tiongkok dan Korea Selatan. ** Baca juga: Tetap Kuat Jalankan Ibadah Puasa Saat Cuaca Panas Terik

Kedua negara itu tetap mewajibkan jarak antarkursi hingga dua meter di restoran dan menghindari kontak langsung dengan kelompok lanjut usia.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email