oleh

Kakanwil Kemenag Banten: Santri Jangan Tinggalkan Orisinalitas Kepesantrenan

image_pdfimage_print

Kabar6-Santri yang menggeluti kitab kuning diyakini memiliki kecerdasan berlebih dan mudah dalam beradaptasi.

Hal itu dikatakan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Banten A. Bazari Syam seusai menghadiri pembukaan lomba baca kitab tafsir Munir antar pondok pesantren, di Hall La Tansa Mashiro, Rangkasbitung, Jum’at (18/10/2019).

“Akan sangat mudah menyesuaikan dengan yang lain. Santri mengisi semua ruang lingkup, itu wajib. Tapi tidak boleh meninggalkan orisinalitas kepasentrenan. Santri harus bisa ngaji,” kata Bazari.

Bazari menilai perlombaan baca kitab tafsir Munir merupakan sebuah inisiasi yang luar biasa Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Lebak.

“Dari sekian tafsir-tafsir yang berkembang, tafsir Munir ini harusnya jadi kajian yang pokok di Banten. Paling tidak, ini satu-satunya tafsir yang mengharumkan Banten karena dikarang oleh Syekh Nawawi Al-Bantani,” terang Bazari.

Sementara itu, Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi mengatakan, perlombaan baca kitab tafsir tersebut merupakan rangkaian peringatan Hari Santri. Perlombaan diikuti oleh 126 santri asal Ponpes di Lebak.

**Baca juga: 300 Personel Gabungan Dikerahkan Sekat Massa dari Lebak ke Jakarta.

“Alhamdulillah pertumbuhan pondok pesantren di kita juga semakin meningkat. Program-program pemda juga berdampingan dengan Pak Kiai,” ujar dia.

Kata Ade, pada rangkaian Hari Santri tahun berikutnya diharapkan akan digelar perlombaan santri antar Ponpes.

“Tingkat kabupaten, provinsi hingga Nasional. Insya Allah, doakan saja ya,” katanya.(Nda)

Print Friendly, PDF & Email