oleh

Kabupaten Tangerang Janji Perbaiki Gubuk Reot Kakek Nenek di Teluknaga

image_pdfimage_print

Kabar6-Camat Teluknaga, Supriyadinata merespon cepat adanya informasi warganya yang tinggal di gubuk reot. Supriyadi bersama Sekertaris Kecamatan, dan Kepala Desa Kampung Melayu Barat, langsung mendatangi lokasi dan meninjau langsung keadaan Janim dan keluarga.

“Setelah kami mendapatkan informasi, kami langsung kesini (rumah Janim), dan kalau melihat kondisi pak Janim dan keluarga memang cukup memperihatinkan dan layak untuk dibantu,” katanya Jum’at 6/12/2019.

Supriyadi berjanji akan segera memperbaiki rumah Janim yang kondisinya sudah tidak layak huni. “Kami akan musyawarahkan bersama dengan Kepala Desa, agar secepatnya diberikan bantuan dan rumah pak Janim juga bisa diperbaiki agar lebih layak untuk dihuni,” ujarnya.

Terpisah, Subur Maryono yang baru saja terpilih sebagai Kades Kampung Melayu Barat pada Pilkades 2019 kemarin, berjanji akan lebih memperhatikan kesejahtraan warga serta memberantas kemiskinan di Desa Kampung Melayu Barat.

“Insyaallah, kami akan langsung bekerja, fokus utama kami adalah kesejahtraan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan, saya mohon doa dan dukungan dari semua pihak, semoga semua bisa berjalan lancar,” singkatnya.

Pasangan suami dan istri Janim (70) dan Atik (65), warga Kampung Melayu Barat, Desa Kamoung Melayu Barat, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang selama ini hidup sebatangkara.

Sejak menikah dan dikarunia dua anak, kedua orang tua rentah ini tinggal di gubuk rumah bambu dengan lantai dari tanah. Sementara atap rumah terbuat dari daun kelapa ukuran 7 x 4 meter. Sungguh sangat memperihatinkan kehidupan mereka.

**Baca juga: Cerita Kakek Nenek di Teluknaga Puluhan Tahun Tinggal di Gubuk Reot.

Rumahnya sangat sempit, tidak ada ruang bercengkerama bahkan nyaris tidak ada barang berharga. Di kamar rumah bambu Janim dan Atik tampak dilengkapi dengan kasur kempis pemberian tetangga menjadi tempat tidur paling nyaman buat mereka. Lubang-lubang menganga dari atap rumah.

“Jika hujan, air masuk dari berbagai sisi. Mulai dari atap, dinding, hingga dari amper, karena terbuat dari atap daun kelapa,” papar Janim kepada wartawan, Jumat (6/11/2019).(Vee)

Print Friendly, PDF & Email