oleh

Jusuf Kalla: Sodetan Cilicis Terlalu Prematur

image_pdfimage_print

Kabar6-Sikap dan aksi penolakan atas rencana pembangunan sistem Sodetan Ciliwung-Cisadane dari berbagai kalangan terus bergulir.

Kali ini, pandangan tidak setuju untuk program yang dianggap mampu menanggulangi penyebab dan dampak banjir juga telah dilontarkan oleh Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat, Jusuf Kalla.

“Pembuatan sodetan Sungai Ciliwung-Cisadane terlalu prematur dikerjakan tahun ini,” katanya saat meresmikan Masjid Al-Kautsar di Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), kemarin.

Menurut mantan Wakil Presiden RI periode 2004-2009 lalu, bukan soal menolak rencana sodetan. Kalla bilang, mestinya sebagai langkah awal dalam revitalisasi kedua aliran air itu dilakukan normalisasi terlebih dulu. Sistem normalisasi ini dalam analisis teori teknik sipil cukup ideal.

Melalui normalisasi di dua daerah aliran air yang menjadi ikon Jakarta dan Tangerang diyakini Kalla akan efektif.

Alasan logisnya setelah sendimen lumpur di dasar dikeruk dan bangunan liar ditertibkan, maka daya tampung debit volume air di aliran kali dan sungai Cilicis bisa bertambah tinggi.

“Yang ada (sodetan_red) malah memindahkan banjir, padahal kan bukankah seharusnya mengurangi (debit genangan air) dan titik banjir di Jakarta dan daerah sekitarnya,” bilang Kalla yang diamini Ketua PMI Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany dan sejumlah pejabat daerah dan tokoh masyarakat lainnya.

Kalla tambahkan, juga tak kalak pentingnya yakni, dibutuhkan kesadaran dan ketertiban dari warga yang bermukim di sekitar bantaran aliran air. Mereka harus mau direlokasi ke lokasi hunian rusunawa.

“Minimal 100 meter lah dari bibir sungai. Kalau tidak mau direlokasi, tak akan ada langkah pelebaran sungai,” tambahnya.(yud)

Print Friendly, PDF & Email