oleh

Jukir Meringis Gerai 7-Eleven Pamulang Tutup

image_pdfimage_print

Gerai 7 Eleven di Pamulang.(foto:yud)

Kabar6-Penutupan gerai-gerai 7-Eleven berdampak luas. Padahal banyak orang yang menggantungkan nafkahnya pada gerai di bawah manajemen anak usaha PT Modern Sevel Indonesia.

Seperti halnya juru parkir atau jukir di Gerai 7-Eleven perempatan Gaplek, Pondok Cabe Udik, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).‎ Di lokasi itu sudah tutup sejak beberapa pekan terakhir.

“Pastinya lah kita kena dampak. Kehilangan uang dapur yang paling terasa,” kata Syaiful, salah satu jukir di 7-Eleven Gaplek saat dikonfirmasi kabar6.com‎, Kamis (29/6/2017).

Pria beranak dua itu kesehariannya menggantungkan nasib di gerai 7-Eleven. Kini pemasukan uang dapurnya menghilang setelah ‎7-Eleven tutup operasional melayani konsumen.

Syaiful mengutarakan, setiap hari petugas jukir di 7-Eleven dibagi menjadi dua shift. Ia menyebutkan sehari rata-rata bisa memperoleh uang sekitar Rp150 hingga Rp200 ribu dari jasa menjaga sepeda motor dan motor.

“Bersihnya dibawa pulang ke rumah kira-kira Rp75 ribu. Kan udah dipotong buat biaya operasional sama uang kas,” utaranya.

Diketahui, PT Modern Internasional Tbk mengumumkan menutup semua gerai 7-Eleven di bawah manajemen anak usahanya, PT Modern Sevel Indonesia mulai 30 Juni 2017.

Direktur PT Modern Internasional, Chandra Wijaya mengungkapkan penutupan semua gerai 7-Eleven karena keterbatasan sumber daya yang dimiliki perseroan untuk menunjang kegiatan operasional.

Keterbatasan sumber daya tersebut terjadi setelah batalnya rencana akuisisi aset dan bisnis 7-Eleven dari PT Modern Sevel Indonesia kepada PT Charoen Pokphand Restu Indonesia.

“Per 30 Juni 2017, semua gerai 7-Eleven di bawah manajemen PT Modern Sevel Indonesia yang merupakan salah satu entitas anak perseroan akan menghentikan kegiatan operasionalnya,” kata Chandra lewat keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia.(yud)

 

Print Friendly, PDF & Email