oleh

Jelang WTA 2016, Akses Menuju Puspiptek Semrawut

image_pdfimage_print
Pedagang Kaki Lima padati akses jalan menuju Puspiptek.(yud)

Kabar6-Kondisi ruas jalan menuju Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) di Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) jadi sorotan.

Di lokasi laboratorium teknologi terbesar se Indonesia itu, pada September 2016 mendatang bakal digelar perhelatan akbar World Technopolis Association (WTA).

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel telah berinisiatif mengajukan diri menjadi tuan rumah. Tentu saja infrastruktur pendukung mesti mumpuni lantaran kota termuda di Provinsi Banten ini bakal kebanjiran tamu-tamu asing, khususnya para peneliti mancanegara.

Kepala Puspiptek Sri Setiawati mengatakan, bahwa di area dalam lingkungan laboratorium teknologi itu masih banyak persoalan serius yang mesti dibenahi. Permasalahan yang ada terkait akses jalan sekitar menuju Puspiptek.

“Sudah banyak kecelakaan, kemacetan, dan kondisi lingkungan jalan yang sudah tidak layak,” katanya saat rapat koordinasi di Jakarta, Kamis (10/3/2016).

Atas kondisi semrawutnya infrastruktur jalan, Pemerintah Kota Tangsel terus berbenah dalam rangka menyambut WTA yang tinggal semakin dekat. Salah satunya adalah menata akses menuju tempat pelaksanaan Global Innovation Forum (GIF).

Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) melakukan rapat koordinasi perencananaan pelebaran dari Jalan Pahlawan Seribu sampai dengan simpang Muncul.

Rapat ini berlangsung di Hotel Atlet Century, Jakarta, Kamis (10/3/2016). Hadir dalam acara ini yakni Walikota Tangerang Selatan Hj. Airin Rachmi Diany, SH. MH, Kepala Puspiptek Sri Setiawati, Kepala Biro Keuangan dan Umum Wiwin Darwina dan juga beberapa SKPD terkait seperti Dinas Bina Marga Provinsi Banten dan Tangsel.

Perwakilan dari Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (DBMTR) pada Bagian Pembangunan Jalan M Faizal Reza menjelaskan, bahwa proyek pelebaran jalan ini sudah berlangsung semenjak 2013 lalu. Namun berhenti karena berbenturan dengan aturan yang ada.

“Proyek pelebaran jalan sudah dari 2013,namun terbentur aturan makanya berhenti,” jelasnya.

Menanggapi proses rencana pelebaran jalan yang akan dilakukan ini Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany mengutarakan, pastikan dulu aturan–aturan mengenai pelebaran jalan sudah sesuai dengan apa yang akan dilaksanakan. **Baca juga: Operasional Bandara Pondok Cabe Terganjal Kajian Ruang Udara.

Apakah dengan waktu yang tersisa ini akan bisa dilakukan hibah lahan ataukah hanya dengan pinjam pakai lahan (masa pinjam hanya 5 tahun). **Baca juga: Tuntut Fasos Fasum, Warga Cendana Residence Geruduk Balaikota Tangsel.

“Kita ingin pelebaran jalan ini berjalan sesuai dengan aturan yang ada,sehingga perlu melakukan koordinasi,” utaranya.‎(yud)

Print Friendly, PDF & Email