oleh

Jelang Pemilu 2019, Gesekan di Masyarakat Dinilai Kian Rentan

image_pdfimage_print

Kabar6-Sebuah diskusi bertajuk ‘Tangerang Bicara Upaya Membumikan Civic Virtue’ di gelar aula Badan Perpusatakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa 15 Januari 2019.

Hasilnya, kepekaan sosial dan gesekan di tengah masyarakat kian rentan. Kondisi itu semakin kuat terlihat menghadapi Pilpres 2019.

“Tradisi tabayun dari hoaks sudah tidak ada. Permasalahan itu, yang mendorong saya dengan Karang Truna mengakat tema civic virtue (moral kemasyarakatan) dan etika bermasyarakat dalam diskusi,” kata Subandi Musbah, Wakil Ketua Karang Taruna Kabupaten Tangerang yang juga Direktur Personal Branding dan Riset Visi Nusantara tersebut, pada Selasa (15/01/2019).

Salah satu contoh riil menurut Subandi mengenai hoaks untuk kedua calon presiden RI baik Jokowi dan Prabowo Subianto. Isu mengenai kedua calon tersebut, kata Subandi sudah terkonfirmasi pada tahun 2014 silam. Namun, isu yang sama terus terulang hingga saat ini.

Mengenai hoaks sendiri, Subandi melihat sengaja diciptakan oleh kalangan orang-orang terdidik. Berbekal data yang ada, kelompok tertentu justru memanfaatkan untuk memelintir fakta dan menyerang personal seseorang.

“Tradisi tabayun itu yang perlu terus ditumbuhkan. Kita bisa lihat civic virtue tersebut hilang apabila menyaksikan Whatsapp, facebook, instagram. Dampak dari penggunaan media sosial yang kurang bijak terasa di kehidupan nyata, khususnya di Tangerang,” ujar Bandi.

Ketua Komisi VIII DPR RI M Ali Taher lebih banyak menjelaskan basis filosofis civic virtue dalam ranah filsafat moral. Politisi PAN tersebut menjelaskan mengenai civic virtue merupakan basis etis nilai yang hidup di tengah masyarakat, tanpa harus terkotak-kotakan oleh agama. Basis nilai tersebut hidup di kalangan agama manapun.

“Civic virtue merupakan cabang filsafat yang masuk pada ranah aksiologi. Pada ranah ini (aksiologi) terbagi dua menjadi etika dan estetika. Etika hampir sama dengan virtue dan moral. Asal kata dari bahasa Yunani ta eta. Etika ini memerlukan relationship dengan orang lain,” kata Ali Taher.**Baca Juga: Diduga, Pembangunan Tower BTS Telkomsel di Lebak Tak Kantongi Izin.

Hadir dalam acara yang sama yakni Danramil Rajeg, Organisasi Kepemudaan seperti Karang Taruna, Nahdatul Ulama, Himpunan Mahasiswa Tangerang (HIMATA), IPNU, PMII.(dhi)

Print Friendly, PDF & Email