oleh

Jelang Idul Adha, Harga Sayur Mayur Naik 100 Persen

image_pdfimage_print

Kabar6-Musim kemarau yang melanda sebagian wilayah di Indonesia, kiranya mulai berdampak pada kenaikan harga sejumlah sayur mayur.

Itu karena wilayah-wilayah yang menjadi lokasi pemasok sayur mayur mengalami kekeringan, hingga berdampak pada gagal panennya pertanian warga, khususnya diwilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Setidaknya, kondisi kenaikan harga sayur mayur sudah mulai terasa di Pasar Anyar, Kota Tangerang. Tak tanggung-tanggung, kenaikan harga sayur mayur mencapai angka Rp. 5000 hingga Rp. 15.000, atau lebih dari 100 persen.

Untuk harga cabe merah keriting misalnya, dari Rp. 15 ribu per Kilo Gram (KG) melonjak menjadi Rp. 35 ribu per KG. Sedangkan cabe merah TW, dari Rp. 15 ribu per KG, naik menjadi Rp. 30 ribu per KG. Sedangkan cabe rawit dari Rp. 12 ribu per KG, naik menjadi Rp. 20 ribu per KG.

Sedangkan harga sayuran jenis kol yang sebelumnya Rp. 4 ribu per KG, naik menjadi Rp. 12 ribu per KG. Untuk Wortel dari Rp. 12 ribu per KG menjadi Rp. 20 ribu per KG.

“Kenaikan harga ini dipicu kemarau panjang, yang mengakibatkan lahan pertanian menjadi gagal panen. Kondisi itu semakin diperparah dengan geliat akan datangnya hari Raya Idul Adha,” ujar Namat, salah seorang pedagang sayur di Pasar Anyar, Kota Tangerang, Selasa (30/9/2014).

Sementara, kenaikan harga sayur mayur tersebut juga dikeluhkan oleh warga sebagai konsumen. Selain kenaikan harga yang terlalu tinggi, warga juga curiga kenaikan tersebut justru akibat ulah spekulan. **Baca juga: Dilintasi Truk Pasir, Jembatan Jalan Rasuna Said Ambrol.

“KEnaikan harga ini seolah rutin terjadi setiap akan datangnya perayaan hari besar. Pedagang seolah sengaja memanfaatkan moment untuk memeras pembeli lewat kenaikan harga. Pemerintah harusnya bisa mengontrol kondisi ini, dengan mengambil tindakan tegas,” ujar Nurholi.(rani)

 

Print Friendly, PDF & Email