oleh

Jaringan Relawan Lebih Kreatif Ketimbang Mesin Parpol

image_pdfimage_print
Andika bersama kader Karang Taruna Banten.(ist)

Kabar6-‎Peranan jaringan relawan sudah menjadi tren dan strategis dalam pertarungan politik kandidat calon dalam ajang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

Pembentukan relawan ini menjadi kekuatan alternatif jika mesin partai politik kurang berjalan efektif.

Demikian diungkapkan Direktur Eksekutif Tangsel Institute, Ahmad Syarif ‎kepada wartawan, Selasa (5/4/2016).

“Pembentukan relawan sangat urgen (darurat) bagi bakal calon gubernur dalam Pilkada Banten. Ini untuk menunjukkan eksistensi basis suara dan politik,” ungkapnya.

Menurutnya, Provinsi Banten merupakan salah satu wilayah daerah yang memiliki banyak potensi terpendam. Perlu pembenahan dan penggalian lebih dalam untuk mengembangkan potensi-potensinya seperti sumber daya alam dan sumber daya manusianya.

“Faktor pemimpin adalah faktor yang paling signifikan terhadap kemajuan dan kesejahteraan suatu daerah,” ujar Syarif‎.

Menurutnya, pembentukan relawan dilakukan atas dasar kesadaran komunal suatu masyarakat yang menginginkan perubahan.

Padahal di dalamnya juga ada kader salah satu partai. Bahkan kader partai itu yang menginisiasi pembentukan relawan. “Ini hanya bagian dari strategi perang politik,” jelasnya.

Syarif bilang, relawan dikenal gerakan murah dan mudah karena yang terlibat tidak ada iming-iming imbalan.

Tapi lebih dari itu yakni tanggung jawab sosial yang dikedepankan. Bakal calon gubernur pun tidak perlu membayar mahar.

“Karena gerakannya muncul dari bawah bottom-up selain itu relawan banyak menarik perhatian karena dinilai lebih kreatif berkampanye,” terang Syarif.

Namun, Syarif sebutkan, ia melihat gerakan ini rentan ditunggangi oleh kepentingan partai politik. Gerakan basis relawan ini dinilai lebih efektif dan dekat dengan masyarakat ketimbang pendekatan parpol. **Baca juga: Truk Tanah di Rawa Buntu Kangkangi Dishub Tangsel.

Seharusnya partai politik yang dekat dengan masyarakat dan menjadi garda terdepan terhadap kepentingan rakyat. Syarif menambahkan, ke depan besar harapan masyarakat parpol mampu menginstropeksi diri dan lebih kreatif. **Baca juga: Bupati Zaki Ajak Warga Doakan Khafilah Tangerang di MTQ Banten.

Sehingga posisi parpol tidak hanya sebagai alat untuk meraih kekuasaan namun lebih dari itu yaitu penguatan demokrasi masyarakat dan penegasan suara rakyat. **Baca juga: Jaringan Sahabat Andika Tersebar Masif di Tangsel.

“Kalau untuk pilkada Banten, relawan memang ukuran kekuatan suara, karena pasti ada yang memobilisasi. Entah dari kader parpol atau tokoh masyarakat tertentu,” tambah Syrif.‎(yud)

Print Friendly, PDF & Email