oleh

Jangan Sepelekan, Stres Bisa Undang Penyakit Berbahaya

image_pdfimage_print

Kabar6-Amigdala merupakan bagian dari sistem limbik dalam otak yang bertanggung jawab untuk emosi, naluri bertahan hidup dan memori. Nah, orang dengan aktivitas tinggi pada amigdala, memiliki risiko lebih besar terkena penyakit jantung dan stroke.

Hal itu, melansir Reuters, terungkap dalam penelitian cara baru pengobatan masalah jantung akibat stres yang dipublikasikan dalam jurnal medis ‘The Lancet’. Para peneliti mengatakan, stres di amigdala juga terkait peningkatan aktivitas sumsum tulang dan peradangan di arteri, yang dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.

Mekanisme biologisnya, amigdala memicu sumsum tulang memproduksi sel-sel darah putih ekstra, yang kemudian menyebabkan arteri mengembangkan plak dan meradang.

“Hasil kami menghasilkan wawasan yang unik, bagaimana stres dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular,” ujar Ahmed Tawakol dari Massachusetts General Hospital dan Harvard Medical School Amerika Serikat yang memimpin penelitian.

Ditambahkan, “Hal ini memunculkan kemungkinan dengan mengurangi stres dapat menghasilkan manfaat melebihi rasa peningkatan kebahagiaan psikologis.”

Studi sebelumnya pada hewan, melansir She, menemukan hubungan antara stres dan aktivitas yang lebih tinggi di sumsum tulang dan arteri. Namun hingga kini para ilmuwan belum meyakini itu juga berlaku pada manusia.

Penelitian lain menyebutkan, amigdala lebih aktif pada orang dengan gangguan stres pasca-trauma, kecemasan dan depresi. Namun sebelum penelitian ini, tidak ada yang menemukan hubungan stres dengan risiko serangan jantung dan stroke.

Penelitian ini dilakukan kepada 293 pasien otak dan scan tubuh untuk merekam otak, sumsum tulang, aktivitas limpa dan peradangan arteri. Para ilmuwan kemudian melihat perkembangan pasien dalam rentang rata-rata 3,7 tahun.

Hasilnya, 22 pasien terserang kardiovaskular, termasuk serangan jantung, angina, gagal jantung, stroke dan penyakit arteri perifer. Para peneliti menemukan, mereka dengan aktivitas amigdala yang lebih tinggi lebih besar kemungkinannya terserang penyakit jantung.

Seorang seorang perawat jantung di British Heart Foundation bernama Emily Reeve mengatakan, temuan penelitian ini bisa dikembangkan untuk pemahaman lebih baik tentang bagaimana mencegah penyakit jantung.

“Hubungan stres dan peningkatan risiko penyakit jantung sebelumnya fokus pada gaya hidup orang ketika mereka merasa stres seperti merokok, minum dan makan berlebihan,” katanya. ** Baca juga: Ada Manfaat Mengejutkan Apabila Anda Gemar Membaca Sebelum Tidur

Reeeve menambahkan, “Menjelajah manajemen otak dari stres dan menemukan mengapa hal itu meningkatkan risiko penyakit jantung akan memungkinkan kita mengembangkan cara-cara baru dalam mengelola stres psikologis kronis.” (ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email