Jangan Sembarang Mengonsumsi Makanan Kaleng

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Gaya hidup yang serba praktis, membuat orang sering membeli sekaligus mengonsumsi makanan kaleng. Selain mudah, harganya pun tidak membuat kantong jebol.

Pengalengan pada awalnya bertujuan untuk kepraktisan kemasan serta menambah tingkat keawetan makanan. Namun kemudian berkembang fungsi, bahwa makanan yang dikemas di dalam kaleng membantu penampilan makanan menjadi lebih menarik sehingga mendongkrak sisi promosi bagi perusahaan yang memproduksi makanan tersebut.

Makanan kaleng, dikutip dari artikeltentangkesehatan.com, tetap dapat memenuhi standar kesehatan, asal mengikuti proses yang telah ditentukan oleh departemen yang terkait dengan keamanan makanan dan perlindungan konsumen.

Makanan kaleng yang diberi tambahan pengawet dalam jumlah banyak, atau bahan yang berbahaya bagi kesehatan, sebaiknya tidak dikonsumsi.

Proses pemanasan pada makanan kalengan seperti buah, sayur atau makanan yang mengandung protein, tidak boleh sampai merusak zat gizi yang terkandung di dalamnya.

Jika zat gizi menjadi rusak, maka makanan tersebut sudah tidak lagi berfungsi optimal bagi kesehatan.

Kondisi kaleng yang rusak misalnya bocor, rentan untuk terjadi masuknya bakteri atau jamur. Akibatnya, makanan menjadi berbahaya bagi kesehatan.

Anda pun disarankan untuk selalu berhati-hati dan teliti saat memilih produk kalengan. Selain perlu diperhatikan komposisi bahan yang digunakan di dalam proses memproduksi makanan, bentuk kaleng pun harus dicermati.

Bentuk cembung berbahaya, karena mengindikasikan adanya udara fermentasi yang menunjukkan terdapat mikrobia seperti jamur, kapang atau bakteri dalam makanan.
** Baca juga: Sudah Tepatkah Cara Anda Mencuci Tangan?

Tanggal kedaluwarsa juga harus diperhatikan, agar makanan tidak meracuni tubuh.(ilj/bbs)