oleh

Jangan Ceroboh, Salah Cara Simpan Makanan Bisa Bahayakan Kesehatan

image_pdfimage_print

Kabar6-Pengetahuan tentang keamanan menyimpan makanan sangat penting untuk diterapkan dalam keseharian. Hal ini untuk menghindari makanan terkontaminasi dari kemungkinan tercemar mikrobiologi, kimiawi, dan fisik yang bisa menyebabkan masalah kesehatan ringan, mulai diare hingga kanker.

Karena itulah menyimpan makanan tidak boleh sembarangan. Ada aturan yang harus diketahui. Salah satu faktor yang mempengaruhi rentannya makanan terhadap kemungkinan pencemaran, melansir Sindonews, adalah kandungan air dan nilai gizi. Semakin banyak kandungan air yang dimiliki suatu makanan, semakin pendek juga umur atau masa penyimpannnya. Apabila mengacu pada tingkat sensitivitas dan umur simpan, makanan terbagi menjadi tiga, yaitu pangan mudah rusak (perishable foods ) seperti daging dan sayuran, pangan kurang mudah rusak (semiperishable foods) seperti kentang, kacang, apel, dan buah atau sayur yang memiliki kulit, serat pangan tidak mudah rusak (nonperishable foods) seperti gula, tepung, atau makanan olahan.

Makanan mentah dan makanan segar juga mengandung mikroba secara alami. Maka itu, pastikan sayuran dan buah tidak tercampur makanan siap saji. Makanan sisa juga harus dikemas dalam wadah tertutup setelah maksimal dua jam berada di suhu kisaran 5-60 derajat Celsius. Hal ini karena kisaran suhu tersebut atau dikenal dangerous zone, bakteri berkembang pesat. Sedangkan, makanan kaleng yang telah dibuka juga harus dimasukkan ke wadah tertutup dan disimpan di mesin pendingin dalam waktu dua jam. Lebih dari itu, makanan kaleng disarankan untuk dimasak.

Berdasarkan data Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 2015, penyebab utama keracunan makan berasal dari makanan rumah tangga (40,98 persen), pangan jajanan (22,95 persen), jasa boga (21,31 persen), dan pangan olahan (14,75 persen).

Menurut seorang ahli gizi bernama Keri Glassman MS RD CDN, masyarakat banyak membuat kesalahan dalam menyimpan makanan. Misalnya, menggunakan wadah plastik, di mana hal ini berisiko membuat makanan terkontaminasi bahan kimia (termasuk BPA), terlebih apabila wadah plastik itu terkena air panas. “Sebaiknya gunakan wadah berbahan gelas, jadi Anda bisa langsung memanaskan di microwave,” katanya. Wadah gelas/kaca juga memudahkan Anda melihat isinya.

Makanan mentah tidak boleh disimpan di atas makanan siap saji atau bahan makanan sisa maupun kue. Alasannya, makanan mentah akan berpotensi merusak makanan sisa atau bahan makanan lain. Karena itu, simpan makanan mentah di bagian paling bawah kulkas.

Dia juga mengingatkan agar tidak memenuhi kulkas berlebihan. Jika kulkas terlalu penuh, aliran udara di dalamnya akan berkurang. Artinya, makanan tidak disimpan pada suhu yang seharusnya sehingga bakteri bisa berkembang biak secara cepat dan menyebabkan keracunan makanan. ** Baca juga: Apa Sebab Miss V Jadi Gatal?

Disarankan untuk mengisi kulkas dengan bahan yang dibutuhkan untuk kurun waktu seminggu ke depan saja. Untuk keamanan makanan produk olahan atau kemasan, sebaiknya lebih teliti terhadap produk yang akan dikonsumsi. Salah satunya dengan mengecek labelnya. Hal lain, mengecek sertifikasi halal, nomor izin edar, tanggal kedaluwarsa dan kode produksi, angka kecukupan gizi (AKG), komposisi, keterangan anjuran penyajian, dan keterangan cara penyimpanan.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email