1

Jadi Wakil Wali Kota Tangerang Dua Periode, Sachrudin Dianggap Belum Cerdas

Kabar6-Sachrudin sebagai mantan Wakil Wali Kota Tangerang 2 periode yang kini mencalonkan sebagai Wali Kota Tangerang, menjadi sorotan dari berbagai pihak.

Salah satunya dari Direktur Lembaga Kajian Publik (LKP) Ibnu Jandi. Yang memposting pendapatnya melalui media sosialnya yang berisi :

Deklarasi G.Z:

1. Siapakah Parpol Pengusungnya?

2. Siapakah Orang No 2 Nya?

3. Yakin ada yg mau jadi orang No. 2?

4. Yakin kah ada Parpol Pengusung?

ENERGI G.Z

1. Dor to dor blm tentu menghasilkan.

2. Kemampuan Kandidat harus jadi ukuran.

3. G. Z jgn buang2 energi.

4. G. Z harus lebih cerdas.

KOMUNIKASI POLITIK SACHRUDIN.

1. Kemampuan komunikasi politik Sachrudin diragukan.

2. Diplomasi pengalaman 2 X jadi wakil walikota blm bisa membuat Sachrudin cerdas.

3. Tdk punya kemampuan Bicara Program dan Mengatasi Masalah.

4. TDK Punya Tim dan Penasehat Politik yg handal dan Rentan di inercicle/Lingkaran Sachrudin.

KALAH SDH PASTI. DAN MENANG BLM TENTU.

Sementara dikonfirmasi ihwal unggahannya tersebut, Ibnu Jandi menganggap jika Sachrudin belum mempunyai strategi yang jitu dalam menghadapi kontestasi Pilkada Banten 2024.

**Baca Juga:RPS Bersahaja Siap All Out Menangkan Sachrudin di Pilkada Kota Tangerang 2024

“Seorang kepala daerah yang sudah 2 periode menjabat sebagai Wakil Wali Kota Tangerang harusnya lebih cerdas dong. Cerdas dalam politik,” ujar Ibnu Jandi dikonfirmasi Kabar6.com, Kamis (11/7/2024).

Karena menurutnya, yang diperlukan Sachrudin saat ini yaitu koalisi partai politik (Parpol) bukan gegabah untuk mendeklarasikan dirinya.

“Ngapain dia deklarasi. Koalisi parpol dulu dong. Mampu ga dia berkoalisi dengan parpol lainnya? Mampu ga meyakinkan parpol lainnya? Mampu ga berbicara program dengan parpol lainnya,” ungkap Jandi.

Seharusnya, kata Jandi, jika Sachrudin memang cerdas, beliau bisa mencari partner politiknya sebelum deklarasi. Sedangkan Golkar sendiri belum cukup kursinya, dan yang akan mengusungnya yaitu partai koalisi.

“Karena popularitas belum tentu elektabilitas. Dan kapasitas dan kapabilitas dan integritas,” katanya.

Selain itu, tim sukses dan inner circle atau lingkungannya Sachrudin juga dianggapnya tidak mampu untuk membangun komunikasi politik.

“Lagipula tidak tidak ada arti apa-apa dia menjabat sebagai Wakil Wali Kota Tangerang, tuh,” tandasnya. (Rian).