Kabar6-Hal unik dilakukan para peneliti di Ben-Gurion University, Israel. Mereka melatih beberapa ikan mas untuk ‘menyetir’ atau mengoperasikan kendaraan yang didesain khusus.
Hal ini sengaja dilakukan, thedrive, untuk mengeksplorasi apakah spesies mereka mampu bernavigasi di darat. Hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Behavioral Brain Research mengungkapkan, ikan-ikan mas itu berhasil menyetir. “Studi ini mengisyaratkan bahwa kemampuan navigasi bersifat universal,” kata Shachar Givon, mahasiswa S3 sekaligus salah satu penulis penelitian itu.
Ditambahkan, “Ini menunjukkan bahwa ikan mas memiliki kemampuan kognitif untuk mempelajari tugas yang kompleks di lingkungan yang sama sekali berbeda dengan lingkungan tempat mereka berevolusi.”
Penelitian tersebut bertolak dari pertanyaan apakah kemampuan navigasi bawaan hewan bersifat universal atau terbatas pada lingkungan alami mereka. “Tak perlu dikatakan bahwa ikan, secara umum, tidak secara alami diperlengkapi untuk menjelajahi lingkungan asing,” demikian tulis studi.
Untuk mengatasi rintangan ini, para peneliti menciptakan kendaraan khusus yang bisa dioperasikan ikan yang dinamakan FOV. Kendaraan tersebut terdiri atas satu set roda di bawah tangki ikan mas serta menggunakan sistem kamera yang rumit untuk merekam dan menerjemahkan gerakan ikan ke arah navigasi.
Posisi FOV berubah berdasarkan karakteristik pergerakan ikan, lokasi, dan orientasi di dalam tangki air. Para peneliti melatih enam ikan mas untuk mengemudikan kendaraan itu menuju target visual. Seperti calon pengemudi lainnya, ikan-ikan itu memulainya dengan belajar. Para peneliti menguji apakah ikan itu bisa melaju menuju target dengan imbalan pelet makanan.
Mereka melakukan beberapa sesi latihan masing-masing berdurasi 30 menit untuk melihat berapa kali ikan mencapai target, berapa lama setiap perjalanan, dan jarak yang mereka tempuh. ** Baca juga: Kiamat Sudah Dekat? Ilmuwan Sebut Dunia Bakal Kehabisan Makanan 27 Tahun Lagi
Setelah latihan beberapa hari, ikan-ikan mas itu dapat ‘menyetir’ kendaraan FOV. Mereka juga tidak tertipu oleh target umpan dari para peneliti. Namun, para ilmuwan mengatakan lebih banyak penelitian diperlukan untuk memperluas temuan ini ke pandangan yang lebih kompleks.
Studi terkait di masa depan, dikatakan para peneliti, harus menguji metodologi ini pada hewan darat di lingkungan perairan untuk mencapai kesimpulan yang lebih menentukan.(ilj/bbs)
