oleh

Investigasi, Balawista Sebut Perahu Terbalik di Bendungan Cikoncang Bukan karena Tabrak Tunggul

image_pdfimage_print

Kabar6-Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Banten dan Kabupaten Lebak melakukan investigasi terkait kecelakaan perahu terbalik di wisata Bendungan Cikoncang, tepatnya di Desa Cikadongdong, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang.

Investigasi yang dilakukan Balawista melibatkan unsur kecamatan, TNI dan Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Banten.

Ketua Balawista Banten, Ade Ervin, menyebut, hasil investigasi tim tidak menemukan bukti penyebab perahu terbalik karena menabrak tunggul atau batang pohon.

“Karena setelah kami cek kondisi perahu, tidak ada kerusakan pada lambung perahu. Kalau memang perahu menabrak sesuatu seharusnya ada goresan, tapi ini enggak ada,” kata Ade kepada Kabar6.com, Senin (26/10/2020).

Dari hasil investigasi, penyebab perahu terbalik karena sebelumnya oleng lantaran juru mudi berusaha menghindari perahu lain yang ada di depan.

“Kondisi hujan deras, tetapi operator tetap mengoperasionalkan perahu, padahal jarak pandang otentik hanya sekitar 10 meter. Pada saat itu juru mudi perahu kaget saat melihat perahu lain didepannya, dan berusaha menghindari. Situasi itu terekam oleh penumpang di perahu itu,” papar Ade.

Diketahui juga, sambung Ade, kapasitas perahu yang maksimal hanya 12 orang justru ditumpangi 28 penumpang ditambah 2 ABK.

**Baca juga: Insiden Perahu Terbalik di Bendungan Cikoncang, Dispar Lebak: Pintu Masuk Tutup Sejak PSBB.

“Dan semua tidak menggunakan life jacket,” sebut Ade.

Insiden perahu terbalik di Bendungan Cikoncang, pada Minggu (26/10/2020), merenggut nyawa 3 orang wisatawan asal Pandeglang. Tempat wisata Bendungan Cikoncang secara administratif berada di Kabupaten Lebak dan Pandeglang.(Nda)

Print Friendly, PDF & Email