oleh

Ini Program DP3AKKB Banten Bagi Anak yang Kehilangan Orang Tua Karena Covid-19

image_pdfimage_print

Kabar6-Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Provinsi Banten mempunyai beberapa program terhadap anak yang kehilangan orang tuanya karena Covid-19.

Kepala DP3AKKB Banten Siti Maani Nina menerangkan, saat seorang anak kehilangan orang tuanya karena terpapar Covid-19, pihaknya akan memfokuskan untuk memenuhi hak kesehatan, yang disusul pentingnya pemenuhan hak pendidikan.

“Yang pertama kesehatan, kedua pendidikan, itu udah layanan dasar banget. Ketiga posisi dalam pandemi itu, bagaimana saling membantu, saling mengisi, satu sama lain memberikan masukan kontribusi dan sebagainya, terhadap satu sama lain antar dinas dan lembaga pemerintah,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (29/8/2021).

Nina mengatakan, untuk pemenuhan hak pendidikan bagi anak yang sudah ditinggal orang tuanya, pihaknya mengajak kolaborasi dan kerja sama antara Pemerintah Kota Tangerang Selatan dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten.

“Kalau di undang-undang jelas, karena ini keroyokan tugasnya (memberikan hak anak, red). Jadi pemerintah pusat apa (tugasnya, red), provinsi apa, pemkot apa, setiap ada kasus ya tetep terkordinasi dengan baik. Termasuk terkait kesehatan, BPJS dan sebagainya, bahkan terkait hak sipilnya untuk mendapatkan nomor induk kependudukan (NIK),” terangnya.

Terkait pembelajaran jarak jauh (PJJ) Nina menyatakan, perlu ditelusuri keberadaan anak tersebut. Pasalnya, keluarga pendamping sebagai pengganti orang tua wajib diberikan sosialisasi bagaimana mendidik anak-anak tersebut.

“Kalau mereka dengan panti rehabilitasi sosial, ya dia bersama rehabilitasi sosial, kalau dia dengan rehabilitas kesehatan ya dengan panti rehabilitasi kesehatan,” paparnya.

Menurutnya, saat ini Gubernur Banten Wahidin Halim telah mencanangkan pendidikan gratis diseluruh kabupaten kota di Provinsi Banten.

“Sehingga untuk pendidikan semua anak harus sekolah, ini yang perlu disosialisasikan kepada mereka (orang tua angkat, red),” ungkapnya.

**Baca juga: Ayah Kandung Korban Kekerasan di Pondok Aren Ungkap Fakta Soal Keluarga

Jika pembelajaran tatap muka (PTM) dilaksanakan, Nina menerangkan, pihaknya akan memperkuat atau membimbing anak-anak tersebut untuk betul-betul mengetahui protokol kesehatan (prokes).

“Mereka harus tahu, masker itu harus dipake dan gunanya apa. Pak Gubernur sudah memberi perintah, untuk memberikan penyuluhan yang masif, sampai keluarga. Bagaimana prokes itu penting, sosialisasi ini juga sampai keluarga,” tutupnya.(eka)

Print Friendly, PDF & Email