oleh

Ini Kata Kepala BPBD Tangsel Soal Hadiah Kantong Mayat

image_pdfimage_print

Kabar6-Relawan asal Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memberikan hadiah dua kantong mayat.

Hadiah itu ditujukan kepada Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah, Patta Toppe yang sempat terlibat adu mulut dengan ratusan rekan sejawatnya.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangsel, Chaerudin mengungkapkan tidak merasa malu karena relawan yang diutusnya terlibat kericuhan. Justru ia bangga karena anak buahnya dapat meredam emosi rekan-rekannya yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

“Karena faktanya relawan kami bisa dan mampu mengambil peranan menjadi mediator,” katanya saat dihubungi kabar6.com sedang berada di Jalan MT Haryono, Kota Palu, Rabu (10/10/2018).

Chaerudin jelaskan, psikologis para korban, aparatur daerah serta relawan di lokasi bencana sangat rentan terganggu. Tensi emosinya pasti labil, naik turun.

Namun ternyata relawan BPBD Tangsel mampu mengendalikan dirinya sendiri dan orang lain yang sedang tersulut emosi. Pernyataan sikap ke pejabat daerah selaku tuan rumah itupun baginya bukan sebagai bentuk pelanggaran indisipliner.

Ia bilang, relawan Tangsel justru dilihatnya bisa menyatakan protes secara elegan dan konstruktif kepada kedua pihak yang berselisih. Menghadiahi kantong mayat dijadikan simbol bangkitnya penanggulangan bencana di Palu dan Donggala tidak fatal.

“Lain cerita. Kalau sebaliknya kantong mayat itu dijadikan tanda matinya penanggulangan bencana. Itu yang tidak patut. Apalagi sampai melontarkan makian ke orang lain,” jelasnya.**Baca juga: BPBD Tangsel Hadiahi Dua Kantong Mayat ke Kepala Bappeda Sulteng.

Chaerudin pada kesempatan menutup pembicaraan juga menyatakan, telah berpesan kepada semua relawan asal Kota Tangsel agar tetap semangat dan ikhlas selama mengemban misi kemanusiaan di daerah berjuluk “Bumi Tadulako” itu.(yud)

Print Friendly, PDF & Email