oleh

Ini Jumlah Asupan Protein yang Diperlukan Tubuh

image_pdfimage_print

Kabar6-Protein penting untuk perkembangan dan perbaikan sel tubuh. Jenis makanan kaya protein seperti susu, daging, telur, ikan dan kacang-kacangan akan dipecah menjadi amino acid dalam perut, diserap usus halus, kemudian hati akan memilah amino acid yang diperlukan tubuh. Dan sisanya dikeluarkan melalui urine.

Setiap hari, melansir Femina, orang dewasa rata-rata memerlukan 0,75 gram protein setiap satu kilogram berat tubuhnya. Secara umum, wanita butuh 45 gram protein, sementara pria perlu 55 gram protein per hari. Kekurangan protein dapat timbulkan rambut rontok, kulit rusak, berat badan berkurang, dan penurunan masa otot. Namun kondisi seperti ini jarang timbul, kecuali bagi orang yang mengalami eating disorders.

Para ahli berpendapat, mengonsumsi suplemen protein seperti protein bar atau minuman protein sesungguhnya tak perlu dilakukan. Manusia bisa memperoleh protein harian lebih dari yang direkomendasikan hanya dari makanan yang dikonsumsi.

“Kita tak perlu mengonsumsi suplemen. Memang lebih praktis memperoleh protein dari suplemen makanan. Tapi semua zat yang ada dalam suplemen bisa diperolah dari makanan. Protein bar itu hanyalah permen dengan ekstra protein,” urai Kevin Tipton, Profesor Olahraga dari University of Stirling.

Meskipun banyak pakar menilai protein lebih baik dikonsumsi melalui makanan, ada pengecualian bagi kalangan tertentu. Orang yang memiliki target protein harian seperti atlet bisa mengonsumsi suplemen untuk mendukung kebutuhan protein.

“Mereka membutuhkan protein lebih tinggi dari pada rekomendasi harian orang pada umumnya,” jelas Graeme Close, Profesor Fisiologi Manusia di Liverpool John Moores University.

Di samping itu, lansia juga butuh protein lebih banyak. Semakin tua manusia, maka ia membutuhkan lebih banyak protein untuk menjaga masa otot. Menurut Close, lansia membutuhkan 1,2 gram protein tiap satu kilogram berat tubuh.

Protein sering dikaitkan dengan upaya mengurangi berat badan. Diet rendah karbohidrat namun tinggi protein dipercaya bisa memperpanjang perasaan kenyang. Seringkali seseorang gagal menurunkan berat badan karena tak bisa mengontrol rasa lapar. Studi MRI (magnetic resonance imaging) telah menunjukkan, sarapan tinggi protein dapat menunda perasaan lapar.

Alex Johnstone dari University of Aberdeen percaya, diet tinggi protein ampuh untuk mengurangi berat badan. Jika Anda ingin diet, makanlah sarapan tinggi protein seperti kacang-kacangan dengan roti panggang atau smoothie. Itu lebih baik daripada mengonsumsi suplemen.

Namun Johnstone tak menganjurkan diet dengan mengurangi asupan karbohidrat karena dapat berdampak buruk pada usus, sebuah organ yang sangat mempengaruhi kesehatan tubuh.

Johnstone menganjurkan pola konsumsi diet dengan perbandingan 30 persen protein, 40 persen karbohidrat, dan 30 persen lemak bagi orang dengan kelebihan berat badan. Sementara, diet rata-rata dapat dilakukan dengan mengonsumsi 15 persen protein, 55 persen karbohidrat, dan 30 persen lemak.

Pilihlah daging rendah lemak seperti ayam dan ikan. Sejumlah penelitian menunjukkan, konsumsi protein hewani dalam jumlah besar dapat menambah berat badan. ** Baca juga: Mengapa Kemampuan Mata untuk Melihat Berkurang di Malam Hari?

Di samping itu, daging merah meningkatkan risiko kanker dan penyakit jantung. Karenanya lebih baik mengonsumsi protein nabati, misalnya jamur.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email