oleh

Ingat, Beri Bayi Imunisasi Pentavalen DPT-HB-Hib

image_pdfimage_print

Kabar6-Seluruh Posyandu dan Rumah Sakit Anak (RSIA) di wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) wajib memberikan dan menyediakan vaksin pentavalen DPT-HB-Hib.

Sistem imunisasi ini siap menggantikan vaksin DPT-HB yang telah ada sebelumnya dengan efikasi 90-99 persen.

“Vaksin DPT-HB-HiB diberikan kepada bayi tiga kali yakni saat umur 2, 3 dan 4 bulan,” ujar Kepala Seksi Surveilan dan Imunisasi Dinas Kesehatan, Retno Widowati, kepada kabar6.com melalui surat elektronik, Minggu (2/2/2014).

Setelah itu, kata Retno, perlu diberikan imunisasi DPT-HB-Hib lanjutan sebagai penguat pada usia 1,5 tahun. Sebab, kekebalan tubuh yang terbentuk setelah pemberian tiga dosis DPT-HB-Hib akan menurun pada usia 15 bulan sampai 1,5 tahun.

Harapannya, kata Retno, imunisasi vaksin kombinasi ini akan menurunkan angka penderita infeksi peradangan paru-paru atau pneumonia dan penyakit lain yang disebabkan bakteri Hib seperti meningitis.

Vaksin pentavalen DPT-HB-HiB adalah vaksin kombinasi untuk mencegah penyakit diferti, pertusis atau batuk rejan, tetanus (DPT), hepatitis B (HB) dan Hib pada bayi.

Selama ini, kata Retno, vaksin yang diberikan kepada bayi sebatas tetravalen (DPT-HB) atau satu vaksin untuk empat penyakit.

Dan, mulai tahun ini, vaksin tersebut ditambah Haemophillus influenza tipe B (Hib) untuk mencegah penyakit penumonia dan meningitis.

Retno menekankan, bahwa imunisasi merupakan langkah pencegahan penyakit yang efektif dan ekonomis.

“Kami sudah sosialisasikan kepada dokter-dokter spesialis anak dan ibu-ibu PKK untuk ikut membantu memberikan pemahaman kepada warga yang baru atau akan melahirkan,” terangnya.

Terlebih vaksin ini merupakan kombinasi yang dapat mencegah beberapa penyakit sekaligus dengan satu kali imunisasi.

Vaksin pentavalen DPT-HB-Hib telah mendapat izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan per 14 Januari 2013 sehingga aman untuk dipakai. **Baca juga: BP2T Tangsel Rombak Loket Perizinan.

“Masyarakat juga tak perlu khawatir karena vaksin yang diproduksi oleh PT Bio Farma ini telah sesuai dengan standar keamanan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia-red),” tambah Retno.(yud)

 

Print Friendly, PDF & Email